Berada di lahan/kebun milik Bapak Subandri di Dusun Ngepung, Desa Ngepung, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk. Fragmen miniatur candi (bagian badan dan kaki) ini terbuat dari blok batu utuh yang dipahat.
Miniatur candi ini mempunyai bentuk penampang kotak/kubus, agak mengecil ke atas. Terdiri atas bagian kaki dan tubuh. Kaki/batur polos, sedang badan/tubuh terdiri atas pelipit-pelipit datar yang mengecil ke atas. pada masing-masing sisi (tengah) terdapat relung-relung semu yang berpenampil. Pada bagian permukaan atas terdapat lubang segiempat dengan lebar 23 cm x 23 cm serta kedalaman 8 cm yang berfungsi sebagai tempat pasak. Lubang pasak ini posisinya tidak simetris di tengah.
Menurut informasi dari masyarakat sekitar, semula benda tinggalan arkeologis ini tersebar di sekitar lahan/kebun Bapak Subandri kemudian oleh warga sekitar dikumpulkan di satu lokasi di lahan/kebun milik bapak Subandri, didekat makam Mbah Sawung dan makam Mbah Rono. Masyarakat sekitar menyebut lokasi ini dengan sebutan ”Mbah Umpak”. Keberadaan mbah Umpak dapat di akses melalui jalan desa, melewati pemukiman penduduk dan persawahan. Pada hari dan bulan tertentu digunakan masyarakat untuk Upacara ruwatan desa. Di sekitar lokasi tersebut juga terdapat dua makam tokoh sesepuh desa yaitu Makam Mbah Sawung dan Makam Mbah Rono.
Fragmen miniatur bangunan/miniatur candi merupakan bentuk sebuah bangungan suci yang dibuat dalam bentuk kecil dan berfungsi sebagai media dalam kegiatan religi. Berasal dari masa klasik/Hindu-Budha.(Lap.Inv.ODCB Kab.Nganjuk, 2018)
