Fragmen arca ini berasal dari Desa Kartoharjo, Kec. Nganjuk berada di Museum Anjuk Ladang kota Nganjuk, tepatnya sebelah Timur Terminal bus Nganjuk
Arca hanya tinggal bagian atasnya, bagian perut kebawah patah. Kondisi arca sudah aus, permukaan halus berlubang-lubang. Penggambaran arca sangat sederhana, bentuk-bentuk anggota tubuh arca tidak sempurna. Wajah digambarkan bulat tanpa detil tubuh lain, seperti mata, hidung, mulut, dan lain sebagainya. Tangan dibiarkan tanpa detil jari. Arca digambarkan berperut gendut, kedua tangan diletakkan menyatu di depan dada. Arca menyatu dengan stella dengan ujung berbentuk lengkung.
Arca merupakan artefak yang menggambarkan wujud manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, ataupun bentuk lainnya yang dibuat secara tiga dimensi. Arca telah dikenal sejak masa prasejarah, klasik dan hingga kini arca masih dibuat untuk digunakan baik sebagai sarana pemujaan, hiasan, maupun alat permainan Arca dapat dihasilkan melalui teknik-teknik bentukan tangan, pahat, cetak, dan ukir.
Bahan yang digunakan umumnya adalah batu, kayu, tanah liat, dan logam. Pada umumnya, arca yang ditemukan dari masa klasik/Hindu Budha menggambarkan seorang tokoh atau Dewa, sedangkan arca yang digunakan untuk memperingati seorang tokoh yang telah wafat dengan menambahkan ciri-ciri kedewaan disebut arca perwujudan. (Lap.Inv.ODCB Kab.Nganjuk, 2018)