Fragmen arca berada di Desa Beratwetan Beratwetan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, tepatnya belakang rumah Bapak Arifin dan diletakkan di dekat tempat tumpukan kayu bakar, bersebelahan dengan sumur serta kamar mandi yang berada di luar rumah.
Fragmen arca hanya tersisa bagian pinggang hingga lapik. Arca digambarkan dalam posisi duduk bersila di atas padmasana. Memakai kain panjang sebatas mata kaki, serta ikat perut terbuat dari selendang (sampur) yang diikat pada bagian samping pinggang. Perhiasan yang dipakai antara lain: hiasan perut yang posisinya ada di depan kaki, bermotif suluran. Di samping kanan-kiri arca terdapat motif bonggol lotus. Asana/lapik berbentuk persegiempat dengan motif padma ganda. Pada bagian belakang arca terdapat lubang berbentuk silindris (baru), dan bagian permukaan bawah agak cekung. Bagian lutut kiri dan asana gumpil.
Arca merupakan artefak yang menggambarkan wujud manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, ataupun bentuk lainnya yang dibuat secara tiga dimensi. Arca dapat dihasilkan melalui teknik-teknik bentukan tangan, pahat, cetak, dan ukir. Bahan yang digunakan umumnya adalah batu, kayu, tanah liat, dan logam. Sedangkan arca yang digunakan untuk memperingati seorang tokoh yang telah wafat dengan menambahkan ciri-ciri kedewaan disebut arca perwujudan.
Fragmen arca yang berada di Desa Beratwetan ini pertama kali ditemukan oleh Bapak Haji Suwono, ditemukan di belakang rumah yang berada tepat di depan makam Desa Beratwetan kemudian fragmen arca tersebut dipindahkan ke rumah Bapak Arifin yang pada waktu itu sempat digunakan sebagai lumpang (alat penumbuk) karena terdapat cekungan di bagian bawah arca tersebut. (Lap. Inventarisasi Kab.Mojokerto Tahap II)