Festival Penataran 2018

0
780

Kemarin pukul 10.00 WIB pagi di depan halaman Candi Penataran, seharian penuh digelar Festival Penataran untuk masyarakat. Festival Penataran tahun ini menampilkan kuliner khusus Asia. Festival ini disamping merupakan agenda tahunan, juga dalam rangka kunjungan tamu dari beberapa negara di Asia seperti Kamboja, Thailand, Malaysia, yang akan mengikuti Festival Panji Internasional.

Spot mengaduk jenang

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Blitar,  Luhur Sejati,  mengatakan bahwa Festival Penataran merupakan agenda rutin yang selalu diselenggarakan tiap tahunnya sebagai rangkaian kegiatan perayaan Hari jadi Kabupaten Blitar. Untuk tahun ini Festival Penataran memperkenalkan kuliner Asia karena bersamaan dengan diadakannya kegiatan Festival Panji Internasional.  Dalam kuliner ini yang mengolah langsung adalah para eks TKI dari Kabupaten Blitar yang tergabung dalam PERTAKINA. Selain itu, di festival kali ini jika mendapat respon positif dari tamu Asia tersebut maka akan diangkat menjadi ikon produk masakan internasional dari Kabupaten Blitar.

Festival Penataran tahun ini tidak hanya menyajikan masakan Asia melainkan juga menampilkan produk-produk UKM seperti Omah Jenang, Sedulur UKM, Keris dari Yayasan TOSAN AJI dan juga souvenir ukir. Festival ini dibuka untuk umum dari pagi sampai sore, dan pada pukul 20.00 WIB di khususkan untuk tamu festival panji.

Masyarakat yang membuat masakan Asia di festival ini tergabung dalam PERTAKINA atau para Eks TKI dan keluarga yang mempunyai kegiatan positif dan kreatif serta merupakan salah satu binaan dari kami yang kita berdayakan dalam bentuk festival ini. Ajang festival ini dijadikan momen pembuktian rasa dan pengakuan akan rasa masakan internasional buatan masyarakat Kabupaten Blitar. Pada saat pengunjung memasuki area Festival Penataran para peserta festival memberikan informasi bahwa masakan ini halal dan telah dimodifikasi bumbu asli yang disesuaikan dengan bumbu lokal. Di setiap tahunnya tema Festival Penataran akan berbeda-beda, dan menampilkan ide kreatif yang dikemudian hari dijadikan ikon Kabupaten Blitar, jelas Agus Munthalib Setiawan, Kepala Bidang Pemasaran dan Pengembangan Ekonomi Kreatif. (Rr. Sri Anggardini)