Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Mengangkat Kembali Permainan Tradisional Melalui Lomba Olahraga Rekreasi dalam Hardiknas 2019

0
1145

Semarak Hardiknas 2019 masih berlanjut di Pengelolaan Informasi Majapahit, Trowulan, Mojokerto. Antusias peserta terus melonjak, tidak hanya berfokus pada acara formal, akan tetapi acara informal juga disediakan khususnya perlombaan permainan tradisional. Ajang ini tentu menjadi bagian paling dinantikan bagi para pelajar. Selain bernostalgia dengan permainan masa lalu, juga sebagai ajang pertemuan antar pelajar se-Kabupaten Mojokerto. Beberapa sekolah terlibat seperti SMA.Nasional Dawar, SMA.Dipanegoro, SMA Al-Mutajad, SMA.Muri, SMA. Gondang, dan beberapa sekolah lainnya yang masih dalam wilayah Mojokerto.

Lomba dimulai pada pukul 09:00 pagi dan dibuka oleh Hamid sekaligus staf pada bagian Olahraga dan Pariwisata dari Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA). Sosok yang humoris dan berenergik dari Hamid menjadikan lomba lebih berwarna dan tidak membosankan. “Siapa menang, bisa bawa pulang mobil”, gurau Hamid disela-sela pembukaan.

Lomba yang pertama digelar yaitu balap karung, dengan tiap peserta terdiri dari 6 orang pada setiap sesi. Peserta diseleksi hingga membentuk babak final dan berlanjut ke perlombaan kedua yaitu gobak sodor/hadang. Lomba balap karung diikuti oleh pelajar pria dan lomba gobak sodor/hadang dimainkan oleh pelajar wanita. Wasit yang berperan aktif dalam lomba ini yaitu seluruh guru olahraga yang berada dibawah Dinas Pendidikan kota Mojokerto.

Kegiatan olahraga sekaligus rekreasi ini dilakukan sembari memperingati hari jadi Kabupaten Mojokerto ke 726 yang dimana anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD). Kegiatan ini menjadi program kerja dari DISPORA sebagai kegiatan rutin yang diadakan tiap tahunnya.

“Ini ajang yang baik bagi saya dalam berkumpul dan bertemu dengan sekolah lain”, ungkap Rinda siswi dari SMK Nasional Mojosari. Rinda bersama rombongannya mengikuti lomba balap karung dan gobak sodor. Meskipun kalah, Rinda merasa beruntung menjadi siswi yang terpilih menjadi peserta lomba. “Solidaritas dan pengenalan karakter setiap siswa dari berbagai sekolah menjadi hadiah penting bagi saya”, tambahnya. Dalam pemilihan menjadi wakil dari masing-masing sekolah, siswa ditunjuk oleh guru olahraga berdasarkan keaktifan dan prilaku siswa di sekolah.

“Ajang ini sangat bermanfaat, selain menyehatkan, juga dapat teman dan menambah wawasan”, terang Siti Masruroh selaku Pembina OSIS dari SMK Negeri 1 Jatirejo. Pembina OSIS sekaligus guru BK ini sangat mendukung adanya kegiatan ini. “Siswa menjadi semakin percaya diri,” tambahnya.

Perlombaan berakhir dan akan dilanjutkan besok pada. Lomba selanjutnya yaitu terompah panjang dan tentunya semakin seru karena akan melibatkan lebih banyak peserta. Semoga kegiatan ini menjadi ajang nostalgia dalam mengingat kembali permainan tradisional agar tidak punah tergantikan oleh gadget dan yang utama memberikan kebugaran jasmani. (Oshin)