Bunker berada di halaman kantor Resort Sembulungan tepatnya di sebelah barat daya kantor. Bunker berada di bawah permukaan tanah yang terlihat dari atas permukaan tanah hanya berupa lapisan cor semen datar dengan bagian ujung melengkung. Di atas dinding bunker tersebut terdapat pohon kelor yang tumbuh ke atas.
Dari atas permukaan tanah berupa bentuk cor melengkung sedangkan pada salah satu ujungnya, jika dilihat dari bawah semacam penutup atas (atap) bagian dari lubang pengintaian yang di depannya terdapat susunan bata berlepa membentuk setengah melingkar, jika dilihat dari atas permukaan tanah berupa cekungan setengah lingkar. Bunker berdinding bata berplester semen sedangkan pada bagian atap berupa cor batu.
Bunker merupakan sejenis bangunan pertahanan militer, biasanya dibangun di bawah tanah. Banyak Bunker dibangun pada masa Perang Dunia I dan II. Bunker di bangun sebagai tempat persembunyian dan perlindungan dari serangan udara.
Biasanya dibuat dengan struktur bangunan beton dan kerangka besi, antar Bunker biasanya disambungkan dengan lorong-lorong penghubung. Bunker sebagai alat penunjang untuk kepentingan pertahanan.
Bunker Jepang biasanya memanfaatkan kondisi alam dan hanya sedikit menambah bangunan. Bunker pertahanan yang dibuat selain sebagai tempat pertahanan juga difungsikan sebagai gudang logistik.Penempatan sarana militer ini berfungsi untuk mengawasi bahaya serangan udara dan laut, sehingga seringkali Bunker-Bunker pertahanan berlokasi di wilayah pesisir dan tempat yang relatif tinggi dari wilayah di sekitarnya agar dapat memantau pergerakan musuh.
Bunker banyak tersebar di wilayah Sembulungan di Taman Nasoinal Alas Purwo menghadap ke arah Teluk Pampang, Muncar yang dahulu dikenal sebagai jalur keluar masuk komoditas dagang kolonial. Bunker dijadikan sebagai tempat pengintaian jalur transportasi/ aksesibilitas lalu lintas laut antara pelabuhan Muncar dan teluk Pangpang juga sekaligus sebagai tempat perlindungan saat penyerangan musuh memasuki Teluk Pampang. (Lap.Inv.ODCB Kab.Banyuwangi,2018)