Bunker 20 ini berada di halaman sisi barat Resort TN Alas Purwo SPTN Wilayah II Muncar Sembulungan, dengan pintu menghadap selatan, daun pintu hanya seukuran 2 meter berbentuk persegipanjang.
Bunker 20 ini terpendam tanah, jika dilihat dari luar seperti gundukan tanah/gumuk, karena dinding bagian atas bunker dan sekitarnya tertutup tanah dan rumput liar yang menebal serta kotoran daun-daunan yang berguguran dan sudah mengering di sekitarnya.
Pada sisi lain pada papan nama tampak tulisan ANDA BERADA DI AREA PENINGGALAN PERANG DUNIA II TAMAN NASIONAL ALAS PURWO. Dinding bungker terbuat dari bahan batu coral bersemen (cor). Untuk memasuki ruangan bunker melewati lorong sempit tertutup tidak terlalu panjang, di dalamnya berupa satu ruangan. Pada bagian dinding ruangan terdapat cekungan-cekungan pendek membentuk semacam panil vertikal.
Bunker merupakan sejenis bangunan pertahanan militer, biasanya dibangun di bawah tanah. Banyak Bunker dibangun pada masa Perang Dunia I dan II. Bunker di bangun sebagai tempat persembunyian dan perlindungan dari serangan udara.
Biasanya dibuat dengan struktur bangunan beton dan kerangka besi, antar Bunker biasanya disambungkan dengan lorong-lorong penghubung. Bunker sebagai alat penunjang untuk kepentingan pertahanan.
Bunker Jepang biasanya memanfaatkan kondisi alam dan hanya sedikit menambah bangunan. Bunker pertahanan yang dibuat selain sebagai tempat pertahanan juga difungsikan sebagai gudang logistik.Penempatan sarana militer ini berfungsi untuk mengawasi bahaya serangan udara dan laut, sehingga seringkali Bunker-Bunker pertahanan berlokasi di wilayah pesisir dan tempat yang relatif tinggi dari wilayah di sekitarnya agar dapat memantau pergerakan musuh.
Bunker banyak tersebar di wilayah Sembulungan di Taman Nasinal Alas Purwo menghadap ke arah Teluk Pampang, Muncar yang dahulu dikenal sebagai jalur keluar masuk komoditas dagang kolonial. Bunker dijadikan sebagai tempat pengintaian jalur transportasi/ aksesibilitas lalu lintas laut antara pelabuhan Muncar dan teluk Pangpang juga sekaligus sebagai tempat perlindungan saat penyerangan musuh memasuki Teluk Pampang. (Lap.Inv.ODCB Kab.Banyuwangi,2018)