Bunker berada di sisi timur pantai yang berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo Sembulungan. Terlihat di atas permukaan tanah, bunker berupa gundukan tanah dengan akses pintu masuk di sebelah selatan dengan melalui empat anak tangga turunan berupa lorong sempit agak membelok ke kanan
Bunker ini memiliki satu ruangan dengan terdapat semacam bangunan rendah seperti meja (?) berbentuk balok memanjang kanan kiri dengan permukaan atas berupa cekungan memanjang. Pada dinding kiri bawah dekat meja terdapat ceruk atau bilik besar agak dalam, sedangkan pada dinding atas sisi kanan meja terdapat sebuah lubang kotak tembus ke atas yang diperkirakan sebagai lubang ventilasi atau cerobong.
Lubang ventilasi tembus ke atas berbentuk balok bata dengan tepian berpenampil atau berupa ceruk/ takikan. Ruangan bunker berbahan bata berlepa dengan atap atau langit-langit berupa cor batu. Di depan meja terdapat lubang kotak (lubang pengintaian).
Akses menuju Bunker 08 melewati jalan tebing bebatuan. Pintu bunker menghadap selatan. Posisi bunker terpendam tanah membentuk gundukan seperti gumuk, sekitar bunker tertutup daun bambu yang sudah mengering dan tebal pada bunker ini lebar pintu masuk berbentuk empat persegi panjang, arah masuk ke bunker melewati 4 anak tangga turun kebawah seperti lorong sampai keruangan utama, pada sisi belakang bunker terdapat jendela dengan ukuran persegi empat.
Bunker merupakan sejenis bangunan pertahanan militer, biasanya dibangun di bawah tanah. Banyak Bunker dibangun pada masa Perang Dunia I dan II. Bunker di bangun sebagai tempat persembunyian dan perlindungan dari serangan udara. Bunker biasanya dibuat dengan struktur bangunan beton dan kerangka besi, antar Bunker biasanya disambungkan dengan lorong-lorong penghubung.
Bunker sebagai alat penunjang untuk kepentingan pertahanan. Bunker Jepang biasanya memanfaatkan kondisi alam dan hanya sedikit menambah bangunan. Bunker pertahanan yang dibuat selain sebagai tempat pertahanan juga difungsikan sebagai gudang logistik.
Penempatan sarana militer ini berfungsi untuk mengawasi bahaya serangan udara dan laut, sehingga seringkali Bunker-Bunker pertahanan berlokasi di wilayah pesisir dan tempat yang relatif tinggi dari wilayah di sekitarnya agar dapat memantau pergerakan musuh.
Bunker banyak tersebar di wilayah Sembulungan di Taman Nasinal Alas Purwo menghadap ke arah Teluk Pampang, Muncar yang dahulu dikenal sebagai jalur keluar masuk komoditas dagang kolonial. Bunker dijadikan sebagai tempat pengintaian jalur transportasi/ aksesibilitas lalu lintas laut antara pelabuhan Muncar dan teluk Pangpang juga sekaligus sebagai tempat perlindungan saat penyerangan musuh memasuki Teluk Pampang. (Lap.Inv.ODCB Kab.Banyuwangi, 2018)