Keberadaan blok batu biasanya dihubungkan dengan sebuah bangunan atau struktur, baik bangunan suci maupun profan, sehingga dapat dikatakan perkembangan blok batu seiring dengan perkembangan bangunan-bangunan tersebut. Blok batu kuno yang ditemukan rata-rata berasal dari masa klasik, terbuat dari batu andesit yang mengalami pemahatan sesuai bentuk struktur/ bangunan. Blok Batu yang merupakan komponen bangunan tersebut disusun dengan menggunakan sistem pengait antar batu, sehingga kuat dan tidak mudah lepas. Sistem pengait ini dapat berupa tonjolan/lekukan berbentuk persegi biasa, ataupun dengan tipe tertentu seperti yang terdapat pada candi-candi di Jawa tengah, yang mempunyai bentuk seperti ekor burung sriti.
Blok batu ini berada di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Berada dalam sebuah ruangan tertutup yang didalamnya bersebelahan dengan dua blok batu yang sangat besar. Sedangkan blok batu yang dimaksud ini berada di belakang blok batu yang besar yang berada di sisi barat. Blok batu ditempatkan secara permanen tertanam di lantai keramik berwarna hitam. Ruangan tertutup ini terdapat identitas di bagian dinding luarnya yaitu “Sabdo Palon” dan “Noyo Genggong” yang berada di komplek Situs Bhre Kahuripan. (Lap. Inventarisasi Kab.Mojokerto Tahap II)
