Masih dalam suasana Semarak Hardiknas Jawa Timur 2019 di Pusat Pengelolaan Informasi Majapahit (PIM) yang sangat meriah, ada Seminar Fasilitas Pemanfaatan Jejaring TIK Pendidikan yang diselenggarakan Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan Kebudayaan (BPMTPK) Jawa Timur. Sebanyak 20 peserta dari persatuan MGMP Mapel tingkat SMP se-Kab. Mojokerto yang sudah membawa lengkap peralatan IT sebagai persyaratan untuk mengikuti seminar.
Moderator Dra. Ohorella Erma selaku Kepala Seksi Sarana BPMTPK mengawali seminar yang dibuka Akhmad Waras, S.Pd, M.Pd dari Dinas Pendidikan Kab. Mojokerto. Setelah seminar ini diharap bisa memberikan informasi pembelajaran internet yang bermanfaat, interaktif, komunikatif, gembira dan berbobot bagi generasi anak cucu kita nanti, ucapnya dalam sambutan pembuka.
Narasumber Djoko Purnomo, S.Kom, M.MT, Kepala Seksi Perancangan Model BPMTK, sangat menyayangkan kondisi generasi anak-anak pada saat ini yang cenderung lebih banyak mengkonsumsi internet. Kondisi seperti ini dipicu adanya faktor dari keluarga, pengaruh budaya global dan teknologi. Internet yang dikonsumsi publik (kalangan remaja khusunya) yaitu internet yang berbau negatif dan bukan yang positif. Internet negatif yang dimaksud yaitu internet yang memberikan berita hoax, pencurian hak cipta, pelanggaran hak cipta dan menjadi tempat paling mudah untuk menyebarkan hal-hal yang berbau pornografi, lanjutnya. Peserta seminar kali ini diajak oleh narasumber membuat sebuah materi internet yang sehat dan positif untuk dikonsumsi.
Narasumber kedua dari Duta Rumah Belajar Indonesia Roro, mengajak praktek mengunjungi website rumah belajar. Di website Rumah Belajar, peserta bisa melihat beberapa konten pembelajaran yang sangat lengkap dan interaktif. Selain itu, Rumah belajar juga memberikan ketersediaan sumber media pembelajaran dalam bentuk bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi, serta dalam bentuk buku-buku digital. Rumah belajar merupakan hasil pengembangan portal sebelumnya yang diluncurkan pada 15 Juni 2011, yang berisi tentang konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sebagai sumber media pembelajaran, dengan jargon : “Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja”. (Reny Chus)