Mojokerto-Dalam rangka mendukung Pekan Kebudayaan Nasional yang akan berlangsung mulai besok, BPCB Jawa Timur menggelar Permainan Tradisional pagi tadi di area CFD Kota Mojokerto, tepatnya di depan Gedung KP2KP Mojosari di Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto.
Kasi Pelindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jawa Timur membuka kegiatan ini. Mari kita bermain Bersama untuk Indonesia Bahagia, ucap Kuswanto. Semoga kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional bisa tersosialisasikan kepada masyarakat luas, dan semoga dapat terselenggara dengan baik dan lancar, ungkapnya usai pelaksanaan.
Permainan tradisional mengandung nilai budaya tertentu sekaligus melatih pemain untuk melakukan hal penting dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti berhitung, berpikir, mandiri, berani, kepemimpinan, kerjasama, dan sportifitas. Permainan yang digelar pagi tadi terdiri dari permainan dakon, hulahup, sondah atau engklek, nembang dolanan, gobak sodor, egrang, bakiak, dan Tarik tambang.
Kepala Unit PIM (Pengelolaan Informasi Majapahit) menerangkan pada siswa SMA dan SMK yang hadir bahwa permainan ini sudah ada sejak jaman Majapahit. Untuk membuktikannya silakan datang ke PIM atau yang dikenal dengan Museum Trowulan, karena bukti artefaktualnya disimpan disana. M. Ichwan mengungkapkan kesenangannya bermain layang-layang. Kalian harus bangga karena layang-layang berasal dari Indonesia, tepatnya dari Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, ucapnya yang disambut tepuk tangan siswa.
Untuk memberi semangat siswa yang hadir, permainan tradisional ini pun dikompetisikan. Berikut daftar pemenang kompetisi :
Pemenang permainan Egrang :
- SMA PGRI 1 Kota Mojokerto
- SMAN 2 Kota Mojokerto
- SMKN 2 Kota Mojokerto
Pemenang Bakiak :
- SMK Taman Siswa Kota Mojokerto
- SMAN 2 Kota Mojokerto
- SMKN 2 Kota Mojokerto
Pemenang Tarik Tambang :
- SMAN 2 Kota Mojokerto
- SMA PGRI 1 Kota Mojokerto
- SMK Taman Siswa Kota Mojokerto
Andi Muhammad Said, Kepala BPCB Jawa Timur, yang menyempatkan diri menyaksikan rangkaian gelar permainan tradisional, menyerahkan piala-piala kepada para pemenang. Sebuah piala hari ini hanyalah sebuah tanda penghargaan atas kebahagiaan bermain para peserta, dan nampaknya mereka mengharap kegiatan ini berkelanjutan.
Tahun depan ada lagi ya pak..!!!, seru salah satu siswa seraya melompat ke boncengan motor ayahnya. (np)