Arca Di Museum Anjuk Ladang

0
440

Benda yang berasal dari Dusun Bandaralim, Desa Demangan, Kec. Tanjunganom berada di Museum Anjuk Ladang kota Nganjuk, tepatnya sebelah Timur Terminal bus Nganjuk

Arca digambarkan berperut buncit dan  dalam posisi duduk bersila di atas asana yang berbentuk segiempat polos. Bertangan dua, tangan kiri terbuka di atas pangkuan/lutut kiri, sedang tangan kanan rusak/patah sebatas lengan atas.

Arca ini kondisinya aus dan rusak, bagian wajah hingga mahkota rusak, tangan kiri dan lutut kiri rumpil, demikian juga sebagian badan sisi kiri hingga pundak batu pecah. Minimnya atribut dan ciri arca menyebabkan arca ini belum dapat diidentifikasikan tokoh siapa yang diarcakan.

pada bagian bawah arca terdapat tempelan semen dan dibawah asana terdapat bekas-bekas tempelan semen dan pasir yang menunjukkan bahwa arca ini dulunya pernah diletakkan di atas tembok atau dipasang secara permanen

Arca merupakan artefak yang menggambarkan wujud manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, ataupun bentuk lainnya yang dibuat secara tiga dimensi. Arca telah dikenal sejak masa prasejarah, klasik dan hingga kini arca masih dibuat untuk digunakan baik sebagai sarana pemujaan, hiasan, maupun alat permainan Arca dapat dihasilkan melalui teknik-teknik bentukan tangan, pahat, cetak, dan ukir.

Bahan yang digunakan umumnya adalah batu, kayu, tanah liat, dan logam. Pada umumnya, arca yang ditemukan dari masa klasik/Hindu Budha menggambarkan seorang tokoh atau Dewa, sedangkan arca yang digunakan untuk memperingati seorang tokoh yang telah wafat dengan menambahkan ciri-ciri kedewaan disebut arca perwujudan. (Lap.Inv.ODCB Kab.Nganjuk, 2018)