Salah satu kuliner tradisional khas yang berkonsep Jawa-Majapahit dikenalkan kembali oleh Ibu Dwi Isdina Fitri sebagai penerima bantuan pemerintah Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan tahun 2023 dalam kegiatan “Arak Ancak Tumpeng Paripurna” yang diadakan pada 17 September 2023 di Pelataran Candi Brahu.
Tumpeng Paripurna terdiri dari empat warna yaitu putih (timur-unsur air), kuning (barat-unsur angin), merah (selatan-unsur api), hitam (utara-unsur tanah), dan satu warna pusat (pancer) yaitu gabungan keempat warna. Tumpeng Paripurna diartikan sebagai “Marmati kakang kawah (air ketuban), adi ari-ari (plasenta), getih (darah), puser (tali plasenta), limo pancer (tubuh/ diri sendiri/ pusat kehidupan)” yaitu bahwa dalam kehidupan manusia terdapat relasi Paseduluran (persaudaraan) sebagai simbol kearifan lokal Jawa yang mengajarkan nilai-nilai persaudaraan, keseimbangan dan kebijaksanaan. Kesemua elemen dalam diri manusia menyatu diharapkan sebagai pengingat agar selalu mewujudkan kebajikan sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan dan pedoman dalam kehidupan.
Tumpeng Paripurna diarak dari Kampung Majapahit di Bejijong, Trowulan menuju Pelataran Candi Brahu, selanjutnya dilakukan doa bersama agar mendapatkan keberkahan dan keselamatan. Setelah berdoa bersama tumpeng tersebut dimakan secara bersama-sama.
Video Kegiatan Tayang Pada 10 Januari 2024: