Makam Gerrit Lebret

0
1989

Gerrit Lebret adalah salah satu tokoh yang pernah memimpin Pabrik Gula Kedawung, Pasuruan. Dia lahir pada 29 Januari 1822 dan meninggal di Kedawung pada 13 Januari 1896. Dia dimakamkan dalam satu tempat dengan Antoinettta Wilhelmina Hesselaar, istrinya, yang lahir pada 7 Agustus 1825 dan meninggal pada 18 Juni 1912.

Lebret yang kelahiran Dordrecht (Belanda) meninggalkan tanah kelahirannya, dan pergi ke Hindia Belanda, pada usia 20 tahun atau pada 1842. Ketika itu dia masih belum menikah. Dalam salah satu sumber disebutkan bahwa, Gerrit pertama bekerja sebagai administratur di Pabrik Gula Kedawung. Dia kemudian menikahi keluarga dari pemilik pabrik ini, Antoinettta Wilhelmina Hesselaar, dan kemudian pada 1853 menjadi pemilik dari pabrik gula itu. Lebret adalah seorang pengusaha yang terkemuka dan inovatif. Di tangannya-lah, PG. Kedawung tumbuh dengan pesat, dan telah menggunakan teknologi mesin uap ketika itu.

Gerrit Lebret adalah anak dari Arie Lebret dan Geertje van der Zalm. Ia memiliki dua saudara laki-laki yang bernama Frans Lebret dan Jan Hendrik Lebret. Frans adalah seorang pelukis yang terkenal di Belanda. Karya-karyanya hingga kini masih bisa dilihat di galeri-galeri seni internasional.

Pada 15 Januari hingga 15 Juni keduanya pernah berkunjung ke Jawa menemui Gerrit Lebret. Mereka naik kapal uap Perancis di Marseille, menempuh perjalanan dari Alexandria ke Suez. Selanjutnya ke Singapura, dan dari sana naik kapal Belanda hingga Batavia. Setelah dari Batavia, mereka ke Surabaya, dan pada perjalanan hari ke 51, mereka tiba di Pasuruan. Dari sana mereka membuat perjalanan ke Malang dan Bromo. Lalu pada perjalanan pulangnya, sempat singgah pula di Yogyakarta, Borobudur, Semarang, Cirebon, Bandung dan Bogor sebelum pada 30 April meninggalkan tanah Hindia Belanda.

Perjalanan itu nampaknya dibiayai oleh Gerrit yang finansialnya lebih makmur. Selama perjalanan di Jawa itu, keduanya berhasil menghimpun sebuah catatan perjalanan setebal 356 halaman. Juga 146 sketsa, gambar, dan lukisan warna. (Lap. Pendataan Bangunan Kolonial Kab.Pasuruan-2019)