Keingintahuan peserta pada kajian sejarah, sosial dan maritim Gresik dapat terobati dengan adanya momen bermakna berupa kegiatan bedah buku di pendopo kantor BPCB Jawa Timur Minggu, 21 April 2019 dengan pembicara Mustakim dan Eko Jarwanto. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Guru Serajah Indonesia (AGSI) dalam rangka mengisi serangkaian kegiatan Semarak Hari Pendidikan Nasional tahun 2019. Diawali dengan sambutan ketua AGSI Drs. Priyono, M.Pd. yang memberikan apresiasi sangat baik terhadap terselenggaranya kegiatan bedah buku ini. Menurutnya, keberadaan sejarah lokal merupakan sebuah kearifan lokal dan sebagai local genius yang dapat terus dikembangkan khususnya dalam dunia pendidikan. Pengetahuan tentang sejarah lokal dapat dijadikan sebagai bekal yang dapat diberikan kepada anak didik untuk meningkatkan jati diri sebuah bangsa. Di harapkan agar penyelenggaraan kegiatan yang mengulas tentang sejarah lokal dapat terus ditingkatkan di masa depan.
Sebelum kegiatan bedah buku dilaksanakan, disampaikan pula sosialisasi mengenai organisasi AGSI tersebut. AGSI sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan semua Guru Sejarah di Indonesia yang bersinergi dengan Direktorat Sejarah diprakarsai oleh Ratna Habsari. Memasui acara inti bedah buku dan diskusi kesejarahan lokal dengan pemateri Mustakim dan Eko Jarwanto. Kegiatan bedah buku kali ini mengetengahkan judul “Gresik (Kajian Sejarah Sosial dan Ekonomi Maritim)”. Bahasan yang disampaikan berupa potensi Gresik yang memiliki kedudukan penting di masa lalunya baik dari segi sejarah perkembangan daerah, sosial dan ekonomi maritim pada abad 14-18 Masehi. Geliat perekonomian Gresik menunjukkan peningkatan yang begitu pesat dari masa ke masa. Gresik sebagai pelabuhan penting pada waktu itu bisa disejajarkan dengan pelabuhan Tuban sebagai pelabuhan internasional yang berada di jalur Pantai Utara Jawa. (Nurika R)