Ganesha Karangkates

0
2515

Ganesha adalah anak Dewa Siwa dan Dewi Pawati yang dianggap sebagai Dewa Ilmu Pengetahuan dan penyingkir rintangan dalam agama Hindu. Di Indonesia, Ganesha merupakan salah satu dewa yang populer di samping Siwa, Wisnu dan Brahma. Cukup banyak arca Ganesha yang telah ditemukan. Digambarkan berbadan manusia dan berkepala gajah. Tangan depan memegang mangkuk dan patahan gading. Kedalam mangkuk itu dimasukkan belalainya sebagai lambang bahwa ia tidak puas-puasnya mencari ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Dalam Kitab Smaradhahana diceritakan bahwa gadingnya patah pada waktu berperang dan membunuh raksasa Nilarudraka. Raksasa ini hanya dapat dibunuh oleh sejenis mahluk yang bukan manusia dan bukan binatang.

Ganesha Karangkates berada di Desa Karangkates, Sumberpucung, Malang. Posisi berdiri Samabhangga di atas asana berbentuk setengah lingkaran dengan hiasan tengkorak mengelilingi asana. Bersandar pada stella yang berbentuk kurawal pada bagian atasnya. Kepala Ganesha mengenakan mahkota jatamakuta dengan hiasan tengkorak pada bagian depan. Kedua telinga memakai anting-anting tengkorak. Kedua gading patah, belalai terjulur masuk ke dalam mangkuk yang dipegang tangan kiri. Di belakang kepala terdapat prabha bentuk setengah oval. Di sebelah kanan kepala Ganesha terdapat relief matahari bersina, dan sebelah kiri terdapat relief bulan sabit dan matahari. Ganesha digambarkan berperut buncit dan bertangan empat, kedua tangan depan ditekuk ke depan masing-masing membawa mangkuk. Kedua tangan belakang ditekuk ke atas, tangan kanan membawa parasu, tangan kiri membawa aksamala. Perhiasan yang dipakai kelat bahu berhias tumpal, gelang tangan berupa untaian manik-manik, ikat dada (untaian manik-manik), upawita ular. Pakaian yang dikenakan kain panjang sebatas mata kaki, dengan ikat perut yang disimpul pada bagian depan. Motif kain yang dikenakan adalah kotak-kotak, dengan hiasan tengkorak dipadu flora (suluran) pada bagian dalamnya. Samping kanan kiri terlihat ujung sampur yang terjuntai. Gelang kaki yang dipakai bermortif sulur-suluran. . (Lap. Kegiatan Verifikasi ODCB di Kabupaten Malang)