Pelestarian Kolam Segaran dari Gangguan Tanaman Air

0
1596

Perkembangan tanaman merupakan hal yang wajar terjadi di muka bumi terlebih di Indonesia yang beriklim tropis dan tanahnya subur sehingga tanaman akan mudah tumbuh. Namun, kemudahtumbuhan tanaman itu tidak selamanya berdampak positif bagi lingkungan. Salah satu contoh terjadi di Kolam Segaran yang berada di Dusun Unggahan, Desa Trowulan, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto yang mana di dalam kolamnya telah tumbuh tanaman air yang memiliki nama ilmiah Hydrilla verticillata. Tanaman ini mulai tumbuh di Kolam Segaran sekitar tiga tahun lalu tetapi pertumbuhannya masih sedikit. Hydrilla merupakan tanaman yang  proses reproduksinya melalui spora atau fragmentasi, yaitu : ketika bagian tubuhnya putus, maka ia akan tumbuh menjadi individu baru. Tidak hanya Hydrilla yang tumbuh di permukaan Kolam Segaran tetapi juga tanaman air jenis Pistia stratiotes yang oleh masyarakat Jawa dikenal dengan nama Apu-apu.

Kondisi Kolam Segaran saat ini sebagian besar permukaannya tertutup kedua jenis tanaman tersebut sehingga perairannya terlihat kotor. Beberapa teknik dapat digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman air, antara lain : secara kimia, biologi, mekanik, dan fisik. Penanganan secara kimia dapat dilakukan menggunakan bahan kimia jenis herbisida, namun dampak negatifnya lebih besar bagi lingkungan. Apabila Kolam Segaran yang berukuran panjang 375 meter, lebar 175 meter, dan kedalaman 3 meter menggunakan teknik kimia untuk mengatasi pertumbuhan tanaman tingkat tinggi, maka akan membutuhkan banyak bahan kimia. Hal ini menimbulkan masalah tidak hanya di Kolam Segaran saja tetapi juga mencemari lingkungan perairan di mana air dari kolam tersebut dibuang. Dampak aplikasi bahan kimia akan semakin luas apalagi jika air dari kolam tersebut digunakan untuk mengairi sawah atau kegiatan masyarakat lainnya.

Pengendalian secara biologi dapat dilakukan menggunakan ikan pemakan tanaman tersebut. Meskipun dampak negatifnya hampir tidak dijumpai, namun prosesnya membutuhkan waktu lama. Metode ini tidak cocok diterapkan di Kolam Segaran karena ukurannya yang luas sehingga tidak mungkin dilakukan dengan mengandalkan ikan. Selain itu, pengendalian secara mekanik menggunakan alat, seperti : mesin pemanen dan pemotong, rotovasi, kapal keruk, serta mesin pemangkas tidak cocok untuk diterapkan di Kolam Segaran karena alatnya berukuran besar sehingga akan menimbulkan kerusakan struktur bata ketika memasukkannya ke dalam air.

Cara pengendalian tanaman di Kolam Segaran yang bersifat efektif, efisien, ekonomis, aman, dan reversibel adalah secara fisik, yaitu : dengan memungutnya menggunakan tangan dan untuk memudahkan pembuangan ke luar kolam digunakan alat penggaruk. Metode ini telah dilakukan oleh juru pelihara Kolam Segaran dan dibantu juru pelihara situs cagar budaya se-Jawa Timur dalam kegiatan kerja bakti mulai tanggal 1 Agustus 2017. Dengan menerapkan metode ini di Kolam Segaran diharapkan pertumbuhan Hydrilla verticillata dan Pistia stratiotes dapat dihambat sehingga struktur cagar budaya tersebut akan tetap lestari. (Ira Fatmawati)

                          Hydrilla verticillata
                            Pistia stratiotes

Pengambilan tanaman dengan alat penggaruk