Kelenteng ‘Wayang Potehi’ Hong Tik Hian

0
1167

Ada atau tidak ada penonton, ada atau tidak ada penyewa., Dalang tetap memainkan Wayang Potehi.

Interior kelenteng ini tidaklah jauh berbeda nuansa merah dan orientalnya dengan kelenteng lainnya. Yang membedakan di Kelenteng Hong Tik Hian ini bisa ditemui panggung Wayang Potehi yang setiap hari memainkannya. Wayang Potehi adalah kesenian Tiongkok berupa pertunjukan wayang boneka yang terbuat dari kain.

Kelenteng ini terdiri dari dua bangunan yang dipisahkan oleh sebuah gang menuju pemukiman penduduk. Bangunan pertama terdiri dua lantai. Untuk menuju altar pertama, umat harus memasuki pintu samping karena pagar besi pintu masuk utama ditutup. Gapura gang berarsitektur senada dengan bangunan kelenteng.. Bangunan kedua di sisi kanan adalah ruang pengurus kelenteng dan di sisi kiri adalah ruang yang berisi dewa utama yaitu Kong Tek Tjoen Ong (Kong Tjo).

Sebuah plakat berwarna emas dikeluarkan oleh Ester, pengurus Kelenteng berkaos kuning jeruk. Plakat itu adalah tanda penetapan sebagai Cagar Budaya, tersimpan rapi dalam almari sebagai kenang-kenangan.

“Didirikan pada tahun kurang lebih 1399, 500 tahun sebelum pemugaran tahun 1899 tertulis bahwa inskripsi batu, direstorasi oleh Kapten Chen Hui Zong yang dibantu oleh beberapa orang yang dipercaya termasuk Dai Wang Lai dan Han Xue Wen untuk perbaikan bangunan klenteng. Keunikan bangunan ini terletak pada bentuk atapnya yang khas nok sejajar jalan juga merupakan standar dari sebuah kelenteng. Diatas atap biasanya juga terdapat sepasang naga yang memperebutkan mutiara sungai.” Ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya pada tanggal 23 September 2015 oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Dari buku riwayat yang diberikan oleh pengurus kelenteng, Kong Tek Tjoen Ong lahir di Hokian Arguewe pada saat Dinasti Sung dengan nama Kwee Tiong Hok. Untuk menjadi orang suci atau dewa, harus melalui berbagai ujian yang pada akhirnya membawa menuju kedewaannya, diwujudkan dengan duduk di atas batu yang ditumbuhi rotan dari Hokian An Laun di atas Gunung Hong San Ko Tee.

Kelenteng Hong Tik Hian yang beralamat di Jl. Dukuh II/2, Pabean Cantian, adalah kelenteng tertua di Surabaya yang menonjol dan dikenal di  kawasan Pecinan Surabaya, dan sering dijadikan sebagai tempat berburu foto.

Gapura memasuki gang pemukiman penduduk
Meja altar pertama
Ruang dewa utama
Panggung Wayang Potehi
Lonceng dan ornamen Naga pada pilar
Penjual peralatan sembahyang