Telaga Rambit Sidayu

0
1544

Telaga ini dibangun pada masa pemerintahan Bupati Kanjeng Sepuh. Sumber air telaga ini berasal dari air hujan. Meskipun begitu pada musim kemarau airnya tidak pernah surut. Pada masa lalu telaga ini menjadi sarana pemenuhan kebutuhan air bersih bagi Kota Sidayu.

Sebagai kota pesisir yang menjadi pintu gerbang bagi daerah-daerah pedalaman, air bersih merupakan kebutuhan utama untuk pasokan logistic armada-armada kapal perdagangan. Di samping itu kodisi tanah Sidayu yang berbatu dan kering juga menyulitkan pencarian sumber air bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Sehingga keberadaan Telaga Rambit ini sangat penting nilainya dalam menopang Sidayu sebagai sebuah kota.

Telaga di Jalan Telaga Rambit ini berukuran 165.96 x 71.73 m. Berdasarkan keterangan lisan telaga ini bukanlah struktur alami. Warga Sidayu membuatnya secara bersama-sama atas perintah Kanjeng Sepuh yang berkuasa pada 1817-1856. Bentuknya yang persegi panjang simetris juga mengindikasikan bahwa telaga ini bukanlah struktur alami. Pada bagian-bagian tertentu terlihat batu-batu kapur yang digunakan sebagai tanggul penahannya. Disekitar telaga tumbuh pohon-pohon besar yang jarak satu dengan lainnya tidak terlalu jauh, salah satu contohnya yaitu pohon beringin. Pada sisi Barat terdapat cor beton baru yang menyerupai dermaga tempat warga mengambil air.

Tujuan dibuatnya telaga ini adalah sebagai tempat penampungan air hujan dari daerah-daerah sekitarnya. Karena itu terdapat saluran air di sebelah timur yang tersmbung dengan aliran-aliran sungai kecil dan tambak di sekitar telaga. Hingga kini telaga ini masih dimanfaatkan sebagai sumber air bagi warga sekitar. Untuk itu dibuatkan dermaga kecil di sisi selatan dan barat sebagai tempat pengambilan airnya. Pada sekitar tahun 2000 telaga ini pernah dikeruk ulang. Pengerukan ulang dengan alat berat itu menurut seorang narasumber telah menyebabkan sebagian besar bunga teratai yang dulu banyak tumbuh disitu hilang.

Lap. Kegiatan Inventarisasi Tinggalan Purbakala di Kab. Gresik