GUA PASIR KABUPATEN TULUNGAGUNG

0
3493

Batu-batu relief yang terdapat tidak jauh dari lokasi gua, dapat diperkirakan bahwa Gua Pasir merupakan peninggalan dari masa klasik.  Pengenalan akan sifat keagamaan  situs ini pada masa penggunaannya diketahui dari terdapatnya relief dengan cerita yang diambil dari Kakawin Arjuna Wiwaha hasil gubahan Mpu Kanwa sekitar abad X. Bagian yang ditampilkan adalah penggodaan terhadap Arjuna oleh bidadari. Cerita ini sebetulnya dapat disamakan dengan cerita tentang penggodaan terhadap Budha yang dilakukan oleh anak-anak perempuan Mara (Kempers, 1959). Artinya, terlihat unsur Hindhu dan Budha sekaligus. Ini menunjukkan bahwa ada pembauran didalamnya. Agama Karesian adalah yang mewadahinya (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tulungagung, 2007: 39).

Gua Pasir diperkirakan berasal dari pertengahan abad XIV, dianggap sebagai tempat pertapaan Rajapadni, nenek Hayam Wuruk yang meninggal pada tahun 1350 M (Kempers, 1959). Pendapat semacam itu dihubungkan dengan keterangan yang didapat dari Nagarakrtagama (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tulungagung, 2007: 38).

Masa akhir Majapahit dapat dikatakan sebagai masa suram bagi kehidupan penganut Agama Hindhu-Budha. Selain terjadinya pertempuran dan pemberontakan akibat pertikaian politik dalam kerajaan. Dalam kondisi yang demikian, masyarakat penganut Hindhu – Budha ingin menjauhkan diri dari pertikaian yang ada, yaitu dengan melakukan pengasingan di puncak-puncak bukit atau setidaknya di kawasan yang berdataran tinggi.

Di sekitar Gua Pasir masih ditemukan beberapa peninggalan purbakala lain, mungkin masih satu rangkaian atau masih sejaman dengan Gua Pasir. Peninggalan-peninggalan tersebut adalah:

Batu relief

Relief dipahatkan pada sebuah batu gunung, Batu relief ini letaknya di bawah Gua Pasir ke arah timur laut berjarak kurang lebih 150 m. Dari timur ke barat, relief yang dipahatkan yaitu: kera, gajah, manusia, dan burung merak. Selanjutnya di sebelah timur lagi berjarak kurang lebih 25 m ada batu gunung berrelief yang menggambarkan dua orang sedang naik perahu, sedangkan di balik batu ini (sisi selatan batu) terdapat juga sebuah relief yang menggambarkan seekor burung garuda dan makhluk raksasa.

Gua Kotak

Masyarakat setempat menyebutnya gua kotak. Gua ini  berada di belakang atau dibalik Gua Pasir (sebelah barat Gua Pasir). Gua dipahatkan pada sebuah tebing batu gunung yang menempel pada bukit, mulut gua menghadap ke barat, berbentuk segi empat, berukuran: panjang 3 m, lebar 1,60 m, kedalaman 2,2 m,  tinggi langit-langit 1,70 m, dan tinggi dari tanah sekitarnya 1,85 m. Di dalam gua tidak terdapat relief ataupun ornamen. Di bagian barat gua, didapati kumpulan arca, umpak, dan miniatur bangunan yang masing-masing berbahan batu andesit.

Lap.Usulan Penetapan CB Kab.Tulungagung