Petirtaan Tikus (Candi Tikus)

0
4654

candi tikus trowulan

Terletak di Dusun Kraton Desa Temon Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto dengan koordinat 112° 24’ 13,1” BT 07° 34’ 18,4” LS.
Candi ini petama kali ditemukan tahun 1914 oleh seorang Bupati Mojokerto bernama R.A.A Kromojoyo Adineoro. Pada waktu itu didaerah Temon dansekitarnya sedang diserang hama tikus, apabila diadakan pengejaran kawanan tikus tersebut selalu masuk ke sebuah lubang yang terletak di atas sebuah gundukan. Setelah lubang dibongkar atas perintah Bupati ternyata didalamnya terdapat sebuah bangunan. Candi Tikus telah berhasil dipugar mulai tahun 1984 dan selesai tahun 1989. Secara keseluruhan bangunan ini merupakan suatu bangunan petirtaan, yang berdiri pada permukaan tanah yang jauh lebih rendah dari muka tanah disekitarnya yaitu : 3,50 meter. Karena itu, untuk mencapai lantai harus menuruni tangga masuk yang berada di sisi utara. Denah bangunan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 22,50 X 22,50 meter dan tinggi keseluruhan 5,20 meter. Bahan yang digunakan untuk bangunan ini adalah bata untuk bangunan induk, teras dan kolam, sedangkan batu andesit digunakan untuk pancuran air yang berbentuk makara dan padma, jumlah pancurannya sekitar 46 buah, namun yang masih tersisa 19 pancuran yang lainya disimpan di Balai Penyelamat Arca Trowulan atau yang sekarang disebut dengan Museum Majapahit. Disamping pancuran terdapat pula saluran air masuk terletak di sebelah Selatan atau di belakang bangunan induk dan saluran pembuangan terletak disebelah utara dilantai dasar dekat dengan tangga masuk. Bangunan induk terletak dibagian tengah yang dikelilingi bangunan menara-menara pada teras pertama terdapat 8 menara dan teras kedua juga 8 menara namun yang empat buah letaknya disudut bangunan.
Ditinjau dari sudut arsitekturnya Candi Tikus mengingatkan pada penggambaran konsep makrokosmos yang berpusat pada Gunung Mahameru. Dipuncak gunung tersebut para dewa bersemayam dan air yang mengalir dari Mahameru dapat dianggap sebagai air suci Amerta. Konsep tentang kesucian Mahameru ternyata dikenal baik dalam Hindhuisme dan Budhisme, jadi sangat mungkin Candi Tikus merupakan sebuah petirtaan yang disucikan oleh pemeluk hindhu dan budha. Candi Tikus merupakan replika atau lambang Mahameru, yaitu bentuk bangunannya yang makin keatas makin kecl serta bangunan induk seakan-akan ada puncak utama yang dikelilingi oleh delapan puncak yang lebih kecil.

sumber: buku “mengenal Peninggalan MAJAPAHIT di Daerah Trowulan – BPCB Mojokerto.