Sejarah Candi Boyolangu

0
4158

Sangat mudah untuk mencapai lokasi candi yang berada di tengah pemukiman penduduk ini. Dari Museum Wajakensis Tulungagung berjalan ke arah selatan kurang lebih 2 kilometer, kemudian belok ke kanan (barat) melewati jalan desa sejauh kurang lebih 500 meter, selanjutnya terdapat gapura masuk menuju lokasi candi, yang secara administratif berada di Dukuh Dadapan, Desa Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.

Candi ini ditemukan kembali oleh masyarakat pada tahun 1914 dalam timbunan tanah, menurut informasi sejarah candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350 – 1289 M), sumber lain menyebutkan bahwa candi ini merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Ratu Majapahit yang bernama Gayatri atau Rajapatni, bergelar Tribhuana Tunggadewi.

Berdasarkan angka tahun pada umpak-umpak, menunjukkan berasal dari masa Majapahit. Angka tahun tersebut adalah 1291 Saka, yang merupakan masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk yaitu sekitar pertengahan abad XIV. Pembangunannya dikaitkan dengan tokoh wanita yang diduga Gayatri, isteri Raden Wijaya yang keempat yang menjadi biarawati Budha dan menguasakan kekuasaannya kepada anaknya, Ratu Tribhuana Tunggadwi. Di atas batur dijumpai arca batu yang besar, melukiskan Prajnaparamita, tetapi kepalanya sudah hilang (Sulaeman, 1981: 45). Menurut kitab Negarakrtagama, bangunan ini didirikan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dengan nama Prajnaparamitapuri (Slamet Mulyana, 1979)

Ahli sejarah yang pernah meneliti Candi Boyolangu adalah N.J. Krom pada tahun 1915 dan 1923, P.V. Stein Callenfels pada tahun 1916, dan Haase pada tahun 1916.

Nama lain dari Candi Boyolangu adalah Candi Gayatri (Satari, 1980: 17), sedangkan penduduk setempat menyebutnya sebagai Punden Gilang (Magetsari, 1979: 35).

Nama Boyolangu disebut dalam kitab Negarakrtagama, tetapi apakah yang dimaksud dalam kitab ini Boyolangu di Tulungagung? Sebab di Kabupaten Pasuruan juga terdapat tempat yang bernama Boyolangu. Teka teki ini sebenarnya masih belum dapat dipecahkan, namun banyak para sarjana asing yang menduga bahwa Boyolangu di Tulungagung inilah yang dimaksud dalam kitab Negarakrtagama (Brandes, 1902). Apabila dugaan ini benar bahwa Boyolangu yang dimaksudkan sama dengan yang ada di Tulungagung, tentunya candi ini berasal dari masa Majapahit.

Lap. Usulan Penetapan CB 2009