Makam Sendang Duwur terletak di Dusun Sendang Duwur, Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Secara Geografis, Makam Sendang Duwur memiliki batas-batas yakni, Batas Utara berbatasan dengan rumah penduduk, sebelah Timur berbatasan dengan Jalan umum, sebelah selatan berbatasan dengan Masjid R. Nur Rahmat dan Sebelah Barat berbatasan dengan Makam Umum. Secara Astronomi, letak Makam Sendang Duwur terletak pada titik koordinat, pada 06°53’43.8” LS dan 112°37’43.2 BT dengan ketinggian + 104 meter di atas permukaan laut dan orientasi gapura utama berada disebelah Timur. Terdapat 1 (Satu) Juru Pelihara yang ditugaskan oleh BPCB Mojokerto untuk menjaga situs.
Tokoh Utama yang dimakamkan di kompleks makam Sendang Duwur adalah Raden Nur Rahmad. Beliau bertempat tinggal di desa Sedayu Lawas, tepatnya di Kecamatan Brondong. Raden Nur Rahmad adalah putera dari Abdul Qohar Bin Malik Bin Syeikh Abu Yazid Al Baghdi keturunan raja-raja Persia di egeri Iraq. Ibu Raden Nur Rahmad adalah Dewi Sukarsih, puteri Tumenggung Joyo di Sedayu Lawas.
Setelah Ayah Raden Nur Rahmad (Abdul Qohar) wafat, Raden Nur Rahmad diboyong oleh ibunya pindah ke Dusun Tenon guna menyebarkan Islam di sekitar daerah tersebut. Setelah masjid berdiri, di sekitar masjid kering tidak terdapat sumber air untuk berwudlu. Atas ijin Allah SWT maka di selatan Masjid ada sebuah sumur Giling berkedalaman + 35 m. Peristiwa tersebut terdapat dalam naskah berhuruf Arab pegon yang disimpan oleh Bapak Masrur Hasan yang berbunyi : “Sampun lami-lami boten wonten toya kang celak wonten manjing asar ningali kukus lajeng dipun dudhuk sitnipun nuten kinarya sumur. Sampunipun lebet wonten duwung ngadeg peksinipun (keris) kacabut medal sumberipun toya langkung agung”. Setelah Sunan Sendang wafat, jasad beliau dimakamkan di sebelah barat (lebih rendah) dari Masjid Sendang Duwur yang berada di halaman belakang.(un)
Sumber : Laporan Pemantauan Juru Pelihara dan Situs di Kabupaten Gresik, Lamongan dan Tuban.