Makam Leran

0
3160

Makam Leran terletak di Dusun Leran, Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Batas Utara, Timur dan Barat berbatasan dengan Perkampungan, batas Selatan berbatasan dengan Perkampungan dan Rumah Juru Pelihara. letak Makam Leran terletak pada titik koordinat, pada 07°07’11.9” LS dan 112°35’43.5” BT dengan ketinggian ± 13 meter di atas permukaan laut dan orientasi pintu masuk lokasi berada di sebelah Selatan. Terdapat 1 (Satu) Juru Pelihara yang ditugaskan oleh BPCB Mojokerto untuk menjaga situs.

Kompleks Makam Leran ditandai dengan beberapa makam, bangunan dan dikelilingi oleh tembok. Pola halaman pada kompleks makam Leran tersusun ke belakang dengan sisi belakang adalah paling sakral. Bangunan induk terbuat dari bahan batu putih, merupkan makam Fatimah Binti Maimun dan tokoh lain yang belum diketahui identitasnya. Bentuk arsitektur khususnya bagian kaki dan badan bangunan dihias dengan pelipit-pelipit persegi dan atap berbentuk limas, dinding tebal, ruangan sempit. Bahan batu putih juga digunakan untuk membuat tembok keliling, paling tidak ada dua lapis tembok yang memagari makam, hal ini menunjukkan bahwa tokoh ini mempunyai kedudukan penting dalam masyarakat masa lampau dan telah meninggalkan sisa-sisa pemukiman. Dari nisan yang terdapat di kompleks makam Leran ini diketahui bahwa yang meninggal adalah seorang wanita bernama Fatimah putri dari Maimun, meninggal pada hari Jum’at 12 Rabu’ul Awal, tahun 495 Hijriah atau 1082 Masehi.

Kompleks makam ini termasuk situs yang disebut dengan Pasucian. Sebuah babad menceritakan bahwa Fatimah merupakan seorang puteri raja Cermen yang berasal dari Kedah. Menurut Rafles, Kedah berada di India. Sementara sumber lain mengatakan bahwa keberadaan Kedah harus di cari di Semenanjung Malaysia. Berita Pasucinan pada abad 12 – 13 M dari Chon-Ju-Hua dalam karyanya Chu-Fan-Chi menyebutkan bahwa Shefo (Jawa) juga disebut sebagai Pu-Chia-Lung yang terletak di laut Selatan. Menurut Slamet Mulyana yang dimaksud Pu-Chia-Lung adalah Panjalu di Jawa Timur, sekarang Gresik. Sementara itu berita Ying-Yai-Shenglan memperjelas bahwa keberadaan Gresik di sini bukanlah Gresik yang sekarang, akan tetapi Gresik sebelum Sunan Giri. Kemungkinannya adalah asucinan atau Leran yang semula diperkirakan sebagai salah satu pelabuhan Panjalu yang pada perkembangan selanjutnya menjadi Tse-Tsun atau Gresik. Ke-r-sih (Gresik) dalam bahasa Cina berarti tempat yang kotor. Tom Pires pada abad ke 16 M menceritakan bahwa Gresik diperintah oleh penguasa yang memeluk agama islam yang bertempat tinggal di giri. (un)