Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2014: Undoh Pawitra Sari

0
2714

undoh16

undoh2BPCB Mojokerto (14/11/2014) – Jumat pagi tanggal 14 November 2014 merupakan hari kedua dari rangkaian kegiatan Gaung Sakala Bumi Majapahit 2014 dalam rangka memperingati undoh7hari Jadi Majapahit ke 721 tahun. Puluhan pemerhati budaya serta budayawan dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Petirtaan Jolotundo yang berlokasi di lereng Gunung Penanggungan tepatnya di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. undoh15Acara yang diselenggarakan oleh BPCB Mojokerto dengan bekerjasama dengan Lembaga Bambu Nusantara ini bertajuk Undoh Pawitra Sari (Pengambilan Air Sumber Jolotundodari Gunung Pawitra/Penanggunangan).

undoh12Sebelum acara prosesi undoh tirta dimulai, para undangan disuguhi dengan tarian-tarian etnik yang bertajuk Pesona Penanggungan oleh puluhan siswa SMA/SMK Kabupaten Mojokerto bersama STKW Surabaya yang berkolaborasi dengan seniman asal Batu Malang. Tarian dilaksanakan di depan pintu gerbang petirtaan, dilanjutkan penampilan tarian 1.000 wajah oleh Mas Jopo undoh11Purnomo Purbo dengan tajuk Tarian Air Mengalir. Menurut Bapak Agung sebagai ketua Lembaga Bambu menyampaikan bahwa hubungan tarian dengan prosesi Undoh Tirta yakni Air sebagai sumber kehidupan manusia tanpa mengenal ras dan budaya dengan digambarkan 1.000 karakter wajah dengan simbol penari menggunakan beberapa topeng pada tariannya yang digelar tepat diundoh10 depan Petirtaan Jolotundo. Seusai suguhan tarian Air Mengalir dan beberapa sambutan oleh para pejabat, prosesi Undoh Tirta dimulai, prosesi pengambilan air petirtaan dimulai dari bilik kanan dan bilik kiri kolam yang selanjutnya pengunduhan tirta (pengambilan air suci) pada Jaladwara (pancuran air) yang terdapat pada atasundoh14 tengah bangunan candi oleh sesepuh yang bernama Bapak Gatot, Mbah Jari dan Mbah Romo Wijaya. Air hasil prosesi undoh diberikan kepada Kepala BPCB Mojokerto dan nantinya dibawa ke Museum Majapahit untuk siraman air dalam prosesi penanaman Bambu Petung di pembukaan acara Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2014 pada pukul 15.00 WIB tanggal 14 November 2014 dalam rangka menyambut hari ulang tahun yang ke 721 tahun Kerajaan Majapahit.

undoh6Wakil Bupati Mojokerto Choirunisa menyampaikan, kegiatan yang bernuansa kebudayaan ini bisa mengingatkan kembali hakekat sebagai manusia. Seperti tarian yang diperankan penari mengambarkan ideologi animisme, dinamisme dan hinduisme. “Bagaimanapun juga, leluhurundoh5 kita sangat luar biasa, cerdas dan memiliki otak yang genius, beruntung kita termasuk keturunan orang-orang yang cerdas. Itu dibuktikan dengan berdirinya ratusan candi disekitar petirtaan serta dibuatnya sumber air petirtaan Jolotundo ini. Bahkan dari penilitian Belanda, sumber undoh13petirtaan Jolotundo ini, kadar mineralnya terbaik nomor dua di dunia setelah air zam¬zam di Mekkah, dan dari ribuan tahun yang lalu, leluhur kita selalu meditasi untuk menenangkan pikiran dan hati, yakni dengan cara menyatu dengan alam, jadi bilamana kita semua ada kesusahan pikiran atau tidak tenang, hendaklah meniru teladan nenek moyang untuk selalu merenung/intropeksi diri dengan cara bermeditasi.” ujarnya dihadapan puluhan pemerhati dan budayawan.

undoh4Bu Nisa, sapaan akrab Choirunnisa, menyampaikan, pihaknya sangat berharap, setelah diadakannya acara Undoh Tirta Jolotundo serta penanaman bambu di atas petirtaan. Sumber air di Jolotundoundoh3 tetap terjaga. “Karena dengan sumber air ini, kita bisa memanfaatkan air untuk sebaik¬baiknya. Leluhur kita sudah memberikan contoh yang baik. Bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan bermartabat. Mudah¬mudah semua pengunjung, pemerhati budaya serta budayawan yang hadir disini memiliki hati yang bersih sejernih air petirtaan Jolotundo,” lanjut bu nisa dalam sambutannya.

undoh1Drs. Aris Soviyani, S.H, M.Hum selaku Kepala Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur menyampaikan dalam sambutannya bahwa tanaman bambu undoh8khususnya bambu petung dianggap sebagai tanaman yang aman bagi situs sekaligus bermanfaat sebagai penahan erosi dan penyerap air. “Kalau tanaman lain akarnya bisa saja merusak bangunan situs, makanya kami pilih bambu petung, dan bilamana tanaman bambu ini tumbuh baik, maka pihak kami akan menanami semua situs yang ada di Jawa Timur dengan tanaman Bambu Petung.” ujarnya.

undoh10Koordinator Kelompok Kerja Museum Majapahit Kuswanto,S.S menyampaikan, selain acara di Petirtaan Jolotundo Trawas, Rangkaian Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2014 akan dilakasanakan sampai tanggal 16 November 2014 di Museum Majapahitundoh9 dengan berbagai rangkaian acara yang bersifat edukatif seperti kegiatan simulasi ekskavasi, nonton film budaya bareng, lomba mading, drumband dll. Acara Gaung Sakala Bhumi Majapahit merupakan even tahunan Museum Majapahit yang telah terselenggara dari tahun 2012. Diharapkan dengan kegiatan seperti ini dapat menjadikan para generasi muda dapat memahami sejarah dan budayanya melalui Museum.(un)