Pagelaran Wayang Beber Di Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2020

0
639

Trowulan-Pagi tadi Pengelolaan Informasi Majapahit diramaikan dengan gelaran Wayang Beber. Alunan musik kontemporer keluar dari alat musik Suling, Peking, Gitar, Biola. Dalang ‘wedok’ (perempuan) Mijil Pawestri mengantarkan cerita berjudul ‘Sawan’ (berbagai penyakit yang datang tiba-tiba).

Detil puncak konflik wayang beber hasil ilustrasi Dani Iswandana

Wayang Beber adalah salah satu jenis pertunjukan wayang yang hampir punah dengan penyajian dalam bentangan lembaran kertas atau kain bergambar wayang kulit. Gelaran wayang dari Komunitas Wayang Beber Sambang Panji ini sangat tepat untuk mendukung kegiatan Ulang Tahun Majapahit yang ke 727 yang dikemas dalam tajuk Gaung Sakala Bhumi Majapahit.


Naskah dan cerita Sawan ini berasal dari ide Mijil Pawestri sendiri yang mengangkat konflik tentang perusakan situs berupa punden desa yang dikeramatkan dimana didalamnya terdapat sumber air yang setiap hari dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Karena keserakahan Kepala Desa demi memenuhi ego keluarga lantas menjual tanah desa tempat punden berada kepada Juragan Pabrik yang hendak meluaskan area, kebutuhan warga desa akan air menjadi tidak terpenuhi. Klimaks dari konflik ini ketika beberapa peristiwa misteri terjadi beruntun mulai dari macetnya mesin-mesin pengeruk tanah, preman penjaga tiba-tiba terbangun di atas pohon setelah semalam mabuk berat, dan akhirnya dengan terbakarnya pabrik peluasan area tidak dilanjutkan. Cerita ini diakhiri dengan warga desa yang memperoleh kembali punden desa beserta sumber air dan menggelar pertunjukan tayub dan ritual desa sebagai wujud syukur dan tolak bala.(np)

Doc: Adhi Hendrana