Warga Desa Trowulan Gelar Ruwatan di Museum Majapahit

0
2427

RUWAT DESA2

BPCB Mojokerto – Siang Hari tanggal 26 Juni 2014 Desa Trowulan dan sekitarnya menggelar karnaval Ruwatan Desa sekaligus ruwatan menjelang bulan suci ramadhan yang dilaksanakan oleh Desa Trowulan dan sekitarnya. Ruwatan sendiri adalah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai sarana penghilang kesialan. Ruwatan berasal dari kata “ruwat” dan mendapat suffix –an. “Ruwat” mengalami gejala bahasa metatesis dari kata “luwar” yang berarti terbebas atau terlepas. Ada tiga macam ruwatan dalam masyarakat Jawa, yakni ruwatan untuk pribadi, ruwat untuk lingkungan, dan ruwatan untuk wilayah.

RUWATDESAMUSEUMRuwat diri sendiri dilakukan dengan cara-cara tertentu seperti melakukan puasa (ajaran sinkretisme), melakukan slametan, melakukan tapa brata. Pada saat itu, ruwatan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa jauh berbeda dengan kebudayaan peninggalan pada zaman Hindu-Budha. Ruwatan lebih cenderung dilakukan dengan tidak mengatasnamakan ruwatan, tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama. Pelaku sebagai wujud atau bentuk dari ruwatan, bagi diri sendiri ini juga sering dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa agar mendapatkan kebersihan jiwa.

RUWATDESA3Adapun yang dinamakan ruwatan lingkungan adalah ruwatan yang dilaksanakan untuk membersihkan lingkungan dari roh-roh jahat yang mengganggu lingkungan tersebut atau hal ini lebih disebut dengan “mageri”. Ruwatan ini bisa digunakan untuk memagari rumah, toko, ataupun tempat-tempat lain agar terhindar dari mara bahaya yang berasal dari gangguan makhluk-makhluk halus. Ruwat yang dilakukan untuk melindungi suatu kawasan atau wilayah tertentu itu adalah kegunaan dari ruwat wilayah.

Warga desa Trowulan dan sekitarnya melaksanakan tradisi ruwatan tumpeng ini sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1435 H. Karnaval diawali dengan arakan tumpeng yang diikuti ratusan warga mengelilingi ruas jalan dengan pakaian adat Majapahitan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Museum Majapahit, Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur.(un)