Sabtu (27/2/2016) – Bertempat di Ruang Rapat 1 Setda, kompleks Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul, Balai Pelestraian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Cagar Budaya dan Aspek-aspek Kepurbakalaan. Kegiatan sosialisasi diikuti oleh 80 orang peserta yang merupakan para pembina pramuka tingkat cabang dan ranting se-Kabupaten Gunungkidul.

Kegiatan Sosialisasi Cagar Budaya yang diselenggarakan BPCB D.I. Yogyakarta di Ruang Rapat Setda 1 Kompleks Kantor Pemda Kabupaten Gunungkidul (Foto dok. BPCB D.I. Yogyakarta)
Kegiatan Sosialisasi Cagar Budaya yang diselenggarakan BPCB D.I. Yogyakarta di Ruang Rapat Setda 1 Kompleks Kantor Pemda Kabupaten Gunungkidul (Foto dok. BPCB D.I. Yogyakarta)

Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Gunungkidul, Drs. Eko S. Sriwibowo. Dalam sambutannya beliau berharap dengan adanya sosialisasi cagar budaya ini masyarakat Gunungkidul akan semakin mengenal serta memajukan budayanya. “Selama ini yang terkenal dari Gunungkidul adalah potensi wisata berupa pantai dan gua-gua saja. Harapan saya  dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini, kita semua akan belajar bersama agar semakin mengenal budaya Gunungkidul, terlebih bisa bahu-membahu mengembangkannya, khususnya potensi cagar budayanya”, kata beliau menegaskan.

Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Gunungkidul Drs. Eko S. Sriwobo saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi cagar budaya (Foto dok. BPCB D.I. Yogyakarta)
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Gunungkidul Drs. Eko S. Sriwobo saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi cagar budaya (Foto dok. BPCB D.I. Yogyakarta)

Adapun yang bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi ini adalah Ka.Sie Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan, BPCB D.I. Yogyakarta Dra. Wahyu Astuti, M.A. dan Drs. Ignatius Eka Hadiyanta, M.A., Kapokja Dokumentasi dan Publikasi, BPCB D.I. Yogyakarta. Penyampaian materi dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama pemaparan materi mengenai “Potensi Cagar Budaya Kabupaten Gunungkidul” oleh Dra. Wahyu Astuti M.A. dan sesi kedua penjelasan tentang “Saka Widya Budaya Bakti dan Pembelajaran Pelestarian Cagar Budaya” oleh Drs. Ignatius Eka Hadiyanta, M.A.

Narasumber sosialisasi cagar budaya BPCB D.I. Yogyakarta, Dra. Wahyu Astuti, M.A. (Ka.Sie Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan) dan Drs. Ignatius Eka Hadiyanta, M.A. (Kapokja Dokumentasi dan Publikasi) - Foto dok. BPCB D.I. Yogyakarta
Narasumber sosialisasi cagar budaya BPCB D.I. Yogyakarta, Dra. Wahyu Astuti, M.A. (Ka.Sie Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan) dan Drs. Ignatius Eka Hadiyanta, M.A. (Kapokja Dokumentasi dan Publikasi) – Foto dok. BPCB D.I. Yogyakarta

Peserta sosialisasi yang sebagian besar berprofesi sebagai guru ini, terlihat sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan sosialiasi yang dikemas dalam bentuk dialog interaktif. Banyak peserta yang mengemukakan pendapat serta mengajukan pertanyaan terkait potensi cagar budaya yang ada di Kabupaten Gunungkidul beserta upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam usaha pelestariannya.

Peserta sosialisasi cagar budaya mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan pada saat sesi tanya jawab (Foto dok. BPCB D.I. Yogyakarta)
Peserta sosialisasi cagar budaya mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan pada saat sesi tanya jawab (Foto dok. BPCB D.I. Yogyakarta)

Sesuai dengan tema yang diusung dalam kegiatan ini yakni “Nilai Penting Sejarah dan Budaya, di dalam Krida Saka Widya Budaya Bakti”, tujuan diselenggarakannya sosialisasi adalah untuk meningkatkan internalisasi cagar budaya kepada masyarakat, khususnya kepada para pramuka dan pelajar. Diharapkan para peserta sosialisasi yang merupakan pembina pramuka di tingkat cabang dan ranting yang ada di Kabupaten Gunungkidul, setelah memperoleh wawasan tentang potensi cagar budaya Gunungkidul dan bagaimana proses pembelajaran pelestarian cagar budaya, dapat menularkan pengetahuannya kepada anak-anak didiknya. Dengan begitu kegiatan Sosialisasi Cagar Budaya dan Aspek-aspek Kepurbakalaan mempunyai manfaat yang besar dalam menumbuhkan nilai-nilai budaya bangsa di dalam ekosistem pendidikan, yakni dengan mengalirkan arus informasi potensi cagar budaya dari hulu (pendidik) sampai ke hilir (peserta didik). Diharapkan pasca sosialisasi ini Kwarcab Gerakan Pramuka Gunungkidul dapat menginisiasi kegiatan-kegiatan Saka Widya Budaya Bakti secara intensif di lingkungannya. (Ferry)