Pekan Pendidikan Jogja 2019 secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta pada Rabu (1/5). Muhadjir membuka secara simbolis dengan melepaskan anak panah saat memainkan jemparingan, atau olahraga memanah tradisional khas Yogyakarta.

 

     Suasana pembukaan terasa meriah karena dipadati aneka atraksi yang ditampilkan oleh pelajar, antara lain pentas seni budaya, membatik massal, parade band, parade marching band, kegiatan kolosal mewarnai, melukis, dan dolanan anak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

     Pekan Pendidikan Jogja diselenggarakan untuk memeriahkan perayaan Hari Pendidikan Nasional tahun 2019 bertema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Pergelaran tersebut dapat terlaksana atas gotong royong dari sebelas unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu (1) PPPPTK Matematika, sebagai koordinator UPT; (2) PPPPTK Seni dan Budaya; (3) LPMP DIY; (4) Museum Benteng Vredeburg; (5) Balai Bahasa; (6) Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan; (7) Balai Pelestarian Cagar Budaya; (8) Balai Arkeologi; (9) Balai Pelestarian Nilai Budaya; (10) BP-PAUD dan DIKMAS; dan (11) SEAMEO QITEP in Mathematics.

 

 

 

 

 

 

     Pekan Pendidikan Jogja 2019 juga didukung oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY serta Disdikpora kabupaten dan kota di DIY. Untuk menyukseskan acara, Panitia juga menggandeng Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DIY, Komunitas Semua Murid Semua Guru, berbagai sekolah, dan lembaga pendidikan serta komunitas pendidikan yang ada di DIY.

    Pekan Pendidikan Jogja masih akan berlangsung sampai tanggal 4 Mei 2019 dengan sajian beragam kegiatan pendidikan dan kebudayaan berupa seminar, talkshow, bazar buku, mendongeng, dan pemutaran film. (Foto: Ddy/ Teks: Fry)