Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta ikut serta memeriahkan pameran bersama yang digelar Balai Konservasi Borobudur pada 19 s.d. 23 September 2016 dalam rangka memperingati 25 tahun Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia di gedung PT Perdagangan Indonesia, Kota Lama Semarang.

     Sesuai dengan tema yang diusung dalam pameran tersebut yakni peringatan 25 tahun Borobudur sebagai Warisan Dunia, maka pada pameran kali ini Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta mengangkat kompleks Candi Prambanan yang juga berpredikat sebagai warisan dunia untuk ditampilkan sebagai materi utama pameran.

Pengunjung antusias menyaksikan film animasi "Dharma Siwa Grha"
Pengunjung antusias menyaksikan film animasi “Darma Siwa Grha”

     Berbagai informasi tentang kompleks Candi Prambanan disajikan dalam beragam bentuk. Sejarah pembangunan kompleks Candi Prambanan diulas melalui pemutaran film animasi berjudul Darma Siwa Grha. Sementara itu riwayat pemugaran Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu disuguhkan dalam wujud poster berisi teks dan foto-foto kondisi ketiga candi utama itu pada masa lalu yang dibingkai dalam panil-panil akrilik. Seluk beluk kompleks Candi Prambanan dari sisi historis, arkeologis, dan geologis dikupas tuntas dalam aplikasi interaktif Candi Prambanan yang dapat dilihat di layar monitor. Guna memberikan gambaran yang jelas tentang kompleks Candi Prambanan, serta mendekatkannya kepada para pengunjung, dipajang pula maket miniatur kompleks Candi Prambanan.

Replika Arca Nasimha, salah satu penghuni stand pameran BPC D.I. Yogyakarta
Replika Arca Nasimha, salah satu penghuni stand pameran BPC D.I. Yogyakarta

     Selain menampilkan beragam informasi tentang kompleks Candi Prambanan, stand pameran Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa juga menyuguhkan peta persebaran candi-candi yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan replika arca Narasimha, yang menggambarkan penjelmaan Dewa Wisnu menjadi manusia setengah singa saat membunuh raja jahat bernama Hiranyakasipu.

Para pelajar sedang mendengarkan penjelasan dari gurunya
Para pelajar sedang mendengarkan penjelasan dari gurunya

     Sebagian besar pengunjung pameran adalah para pelajar. Mereka tampak senang dan antusias untuk mengetahui potensi cagar budaya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Kita dapat menambah wawasan, ilmu, dan kepedulian akan seni”, kata Aulia Arifiona pelajar SMP 7 Semarang. Hal senada juga diungkapkan Malik Al Fadjri, pelajar SMP YPE Semarang, “Senang sekali rasanya dengan adanya pameran ini. Kita jadi bisa belajar banyak tentang budaya bangsa.” Pameran ini juga mendapat respon yang positif dari guru. “Pamerannya bagus, keren, dan semoga semakin sering diadakan”, tutur Vida Kharisma guru SMA Muhammadiyah 1 Semarang. (Ferry A.)