Cagar budaya sebagai warisan leluhur bangsa perlu dilestarikan keberadaannya. Upaya pelestarian cagar budaya dapat dilakukan melalui tiga hal, yakni pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan.

     Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta (BPCB DIY) sebagai unit pelaksana teknis dari Kemdikbudristek bertugas menjadi ujung tombak pelestarian cagar budaya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tentunya juga melaksanakan ketiga unsur pelestarian tersebut. Selain upaya pelindungan dan pengembangan, pemanfaatan cagar budaya menjadi sarana efektif yang dimanfaatkan oleh BPCB DIY agar dapat langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Siswa dan guru SMP Pangudi Luhur tengah serius mendengarkan penjelasan arca dari pegawai BPCB DIY (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

     Pemanfaatan cagar budaya sendiri dapat dilakukan untuk berbagai bidang, seperti agama, sosial, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, pariwisata, dan pendidikan. Di antara berbagai pemanfaatan tersebut, pendidikan menjadi salah satu fokus yang diperhatikan oleh BPCB DIY.

     Perhatian BPCB DIY terkait pemanfaaan cagar budaya untuk pendidikan, salah satunya tercermin dalam kegiatan penerimaan kunjungan sekolah ke kantor BPCB DIY. Pada Jumat (14/10/2022), BPCB DIY kedatangan guru dan pelajar dari SMP Pangudi Luhur Santo Pius X Gantiwarno, Kabupaten Klaten yang ingin melaksanakan pembelajaran sejarah dan budaya di kantor BPCB DIY.

     Rombongan guru dan pelajar diterima oleh Ketua Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi, Septi Indrawati, S.S., M.A. Penerimaan kunjungan tersebut bertujuan untuk membuka akses kepada generasi muda, khususnya pelajar untuk mempelajari cagar budaya secara langsung.

     Hal tersebut senada dengan sambutan yang disampaikan oleh Septi Indrawati saat menerima kunjungan dari SMP Pangudi Luhur Santo Pius X Gantiwarno.

Ketua Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BPCB DIY menyambut kedatangan peserta kunjungan. (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

     “Sebagai salah satu upaya melestarikan cagar budaya, pemanfaatan cagar budaya melalui pendidikan penting untuk dilakukan agar generasi muda lebih mengenal peninggalan sejarah bangsa yang kaya akan nilai-nilai penting.”

     Pada kunjungan tersebut, para siswa diajak untuk mengeksplorasi cagar budaya melalui dua kegiatan, yaitu menonton film bertema cagar budaya dan mengunjungi ruang koleksi BPCB DIY. Dua film yang ditayangkan dalam kunjungan tersebut berjudul “Siwa Grha” dan “Pelik Candi Ijo”. Siwa Grha bercerita tentang proses pembangunan  Candi Prambanan. Sementara Pelik Candi Ijo merupakan film fiksi yang berlatar Candi Ijo. Setelah menonton film, siswa diajak untuk mengunjungi ruang koleksi yang  di dalamnya terdapat benda-benda cagar budaya yang terbuat dari batu dan logam.

     Kepala SMP Pangudi Luhur Gantiwarno, Dyah Swari, S.Pd., mengungkapkan rasa terimakasih kepada pimpinan BPCB DIY yang telah memfasilitasi dan memberikan pelayanan prima kepada para siswa saat berkunjung dan belajar cagar budaya secara langsung.

Kepala SMP Pangudi Luhur Gantiwarno, Dyah Swari (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

     “Kami berterimakasih atas pelayanan yang murah hati dari pihak BPCB DIY. Dari beberapa kali kunjungan yang telah dilakukan, kami melihat banyak sekali progres yang baik dari BPCB DIY dengan terus senantiasa melakukan pembaharuan fasilitas maupun peningkatan pelayanan. Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi kami. Karena karakter anak-anak dapat semakin terbentuk melalui penanaman rasa cinta terhadap cagar budaya dan sejarah bangsanya. Terakhir, kami berharap agar kolaborasi dan kerjasama ini terus berlanjut dan dapat dilaksanakan tiap tahun” ujar Dyah.

     Antusiasme dari siswa yang mengikuti kegiatan kunjungan pun tak kalah menarik untuk diikuti. Mereka nampak terhibur dengan menyaksikan setiap adegan dalam film, maupun secara aktif bertanya secara detail ketika mengamati benda-benda cagar budaya yang ada di ruang koleksi.

Siswa mencatat informasi tentang arca di ruang koleksi(Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

     “Kegiatannya sangat menyenangkan. Bapak Ibu petugasnya ramah, penjelasan terkait benda cagar budaya juga sangat mendetail. Pertanyaan yang kami ajukan pun dijawab secara menyeluruh dengan kalimat yang mudah untuk dipahami. Sehingga, kami memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat dan menjadi lebih cinta  terhadap peninggalan budaya” pungkas Kalisa, siswa kelas IX SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

Foto bersama SMP Pangudi Luhur Gantiwarno di Kantor BPCB DIY (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

     Penerimaan kunjungan belajar dari para siswa merupakan wujud komitmen dari BPCB DIY dalam upaya melestarikan cagar budaya, terutama pemanfaatannya untuk kepentingan pendidikan. BPCB DIY senantiasa menyambut baik kegiatan-kegiatan yang mendukung para generasi muda untuk dapat lebih mengenali dan dekat dengan cagar budaya.

Ditulis oleh Eko Susanto

Pengkaji Pelestarian Cagar Budaya

di Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi D.I. Yogyakarta