MAKOREM 072 PAMUNGKAS

 

Bangunan ini didirikan  sekitar tahun 1909.  Pada zaman  pendudukan Jepang, gedung ini digunakan untuk tempat tinggal Sumobucu atau Kepala Urusan Umum. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, tepatnya 11 Januari 1946 difungsikan sebagai tempat tinggal Wakil Presiden I RI. Tanggal 19 Desember 1948 Belanda kembali menduduki kota Yogyakarta, dan gedung ini dipakai untuk Residen Belanda yang baru. Pada tahun 1952-1967 untuk tempat tinggal Walikota Yogyakarta, dan pada tahun 1969 untuk kantor Walikota. Selanjutnya sekitar tahun 1970 gedung ini digunakan untuk Kantor Kowilhan II, dan kemudian berubah fungsi menjadi Markas Komando Resort Militer 072 Pamungkas hingga saat ini. Bangunan ini menghadap ke selatan dengan denah berbentuk salib, terdiri dari teras dengan 2  kamar di kanan kirin ruang induk dan fasilitas pelayanan di bagian belakang. Bentuk bangunan menunjukkan gaya campuran arsitektur kolonial dan tradisional. Ciri bangunan kolonial tampak pada facade yang simetris, pintu utama di tengan berupa kanopi, dinding yang kokoh dengan pondasi serta kedudukan lantai tinggi lengkap dengan tangga. Pintu dan jendela dari krepyak berukuran besar dan plafon tinggi. Sedangkan ciri tradisional tropis tampak pada bentuk gebyok diantara tiang pada teras, pintu dan jendela dilindungi tritisan kayu dan disangga balok beton. Selain itu pada tebing pintu dihias motif mata panah, plafon dari papan kayu sudah diganti eternit serta beratap limasan.(Himawan Prasetyo)