Pada mulanya Hotel Phoenix merupakan rumah tinggal yang didirikan oleh Mr. Kwik Djoen Eng pada 1918. Ia adalah pendiri dan pemilik sebuah perusahaan swasta yang berkembang di Semarang sejak 1877. Pada saat terjadi resesi ekonomi 1930-an, Mr. Kwik Djoen Eng bangkrut, dan rumahnya dijual kepada Mr. Liem Djoen Hwat. Rumah tersebut kemudian oleh Mr. Liem Djoen Hwat disewakan kepada orang Belanda bernama D.N.E Franckle, yang kemudian menjadikannya sebagai hotel bernama SPLENDID.

 

 

 

 

 

      Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, Hotel SPLENDID dikuasai oleh Jepang dan diganti namanya menjadi Hotel Yamato. Pada 1945 hotel tersebut kembali ke pemiliknya dan selama 1946 s.d. 1949 digunakan untuk kantor Konsulat Cina. Pada 1951 s.d. 1987 hotel berganti nama menjadi Hotel Merdeka. Pada 1993 hotel berganti nama lagi menjadi “Phoenix Heritage Hotel”.

      Bangunan Hotel Phoenix berarsitektur Indis campur Jawa, dengan cat berwarna putih. Bangunan lobby masih asli, namun bagian belakang sudah ada penambahan.