Gedung Manulife dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII yakni tahun 1877 – 1921. Gedung ini diperkarakan didirikan sezaman dengan Hotel Toegoe yang berada di sebelah selatannya. Pada mulanya bangunan ini merupakan toko musik Neesen & Co. Bangunan ini pernah digunakan untuk Manulife Financial, sebagai Kantor Excellcomindo, dan selanjutnya digunakan untuk beberapa perusahaan yang memanfaatkannya.

         Arsitektur bangunan ini merupakan perpaduan antara unsur-unsur rumah lokal dengan Eropa. Arsitektur Jawa tampak pada atap yang berbentuk limasan, sedangkan pengaruh gaya Eropa terlihat pada pintu dan jendelanya yang tinggi dan lebar. Di atas jendela terdapat kisi-kisi sebagai ventilasi udara yang menunjukkan bahwa sistem pencahayaan dan penghawaan yang sistematis sesuai dengan alam tropis. Di sisi lain beberapa elemen pencahayaan dan penghawaan tersebut juga sekaligus untuk ragam hias yang dapat mempercantik sisi arsitekturalnya.