Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (BPCB DIY) mengadakan kegiatan Ekskavasi Penyelamatan Candi Morangan pada 22 Agustus s.d. 1 September 2022. Kegiatan ini bertujuan menyingkap sisa-sisa struktur maupun reruntuhan  dari Candi Morangan yang diperkirakan masih terpendam di bawah tanah. Candi Morangan berada di Dusun Morangan, Desa Sindumartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan Penggambaran (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)
Kegiatan Pengangkatan Temuan Lepas (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

     Kegiatan pelestarian Candi Morangan sudah dilakukan sejak tahun 1982 oleh BPCB  DIY, yang ketika itu bernama Suaka Peninggalan Sejarah Purbakala (SPSP) DIY. Pada saat itu SPSP DIY melakukan pembersihan di lokasi candi. Tahun 1984, SPSP DIY melakukan kegiatan pemetaan lingkungan  Candi Morangan. Kemudian, pada 1986 s.d. 1990, SPSP DIY mengadakan  kegiatan prapemugaran, yang terdiri atas kegiatan ekskavasi, penggambaran, pembongkaran dan susun coba.

     Pada saat kegiatan prapemugaan tersebut, didapatkan hasil berupa tersingkapnya keberadaan bangunan candi induk dan candi perwara utara. Bangunan tersebut berada pada kedalaman sekitar 2,5 meter di bawah permukaan tanah sekarang.   Hasil prapemugaran tersebut juga menunjukkan jika Candi Morangan merupakan sebuah kompleks bangunan suci Agama Hindu yang terdiri dari sebuah candi induk dan tiga buah candi perwara yang berderet di depan dan menghadap ke arah candi induk. Candi Induk menghadap ke arah barat.

Situasi Kotak Ekskavasi Candi Perwara sebelah selatan (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

Catatan Belanda

     Keberadaan Candi Morangan sudah diketahui dari masa kolonial Belanda. Laporan dari masa Hindia Belanda yang menyebut keberadaan candi ini salah satunya adalah Oudheden Van Java (1891) karya R.D.M Verbeek. Catatan ini menyebutkan jika candi ini berada 13 kilometer dari Prambanan, masuk wilayah Kalasan dan saat itu sudah hancur. Bangunan yang ditemukan terdiri dari dua buah candi saat itu, dengan pintu masuk yang satu ada di sebelah barat dan yang lainnya ada di sebelah timur.

Detail Temuan Ornamen Sudut Atap (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)
Detail Ornamen pada kaki Candi Perwara (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

     Sementara ROD (Rapporten Van Den Oudheidkundigen Dienst) tahun 1915 yang juga merujuk laporan Verbeek, hanya menyebut jarak candi ini dari Prambanan dan bahwa kedua bangunan pada saat itu telah hilang. ROD mencatat bahwa candi ini masuk dalam distrik Kejambon.

Proses Pengangkatan Temuan Lepas (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)
Proses Pengangkatan Temuan Lepas (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)
Situasi Kegiatan Ekskavasi di Candi Morangan (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

Hasil ekskavasi tahun 2022

     Ekskavasi Penyelamatan Candi Morangan tahun 2022 berhasil menyingkap sejumlah temuan baru. Temuan tersebut meliputi bangunan candi perwara selatan, struktur kaki candi perwara utara, keberadaan pagar dan gapura pagar pada sisi barat. Di sekitar temuan ketiga struktur in situ tersebut terdapat reruntuhan blok-blok batu andesit yang merupakan bagian dari struktur yang runtuh.

Situasi Kotak Ekskavasi Candi Perwara sebelah selatan (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)
Situasi Kotak Ekskavasi Candi Perwara sebelah selatan (Foto: Dok. BPCB DIY 2022)

     Candi perwara selatan terletak tepat di bawah jalan desa (jalan aspal) di sebelah selatan candi induk. Kedalaman lantai candi, yang diukur dari titik terbawah kaki candi perwara utara adalah 4,2 meter dari permukaan tanah sekarang. Sementara pagar dan gapura pagar sisi barat berjarak kurang lebih 15 meter dari dinding terluar barat candi induk.

 

 

Ditulis oleh Shinta Dwi Prasasti, S.Hum., M.A.

Pengelola Data Cagar Budaya dan Koleksi Museum

di Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta