Bale Agung terletak di Jalan Perwakilan No.1, Wates Kulon Progo, dan masih berada dalam satu wilayah Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Ditinjau dari corak lingkungannya, Bale Agung merupakan salah satu Land Mark (tengeran) di dalam kawasan Kompleks Perkantoran Kabupaten. Arsitektur Bale Agung bergaya indis. Ciri utama arsitektur indis yaitu perpaduan teknik bangunan lokal dengan kolonial, sebagai salah satu cara dalam beradaptasi dengan iklim tropis.

     Bale Agung berdiri pada 1918. Keterangan tersebut terdapat pada prasasti yang tertempel di dinding depan. Prasasti tersebut terdiri atas dua lempengan batu.  Prasasti di sisi kiri tertera candra sengkala yang ditulis dalam aksara Jawa berbunyi Bale Agung ing “Ngesti Prayogi Samadyaning Siniwi”. Ngesti berarti 8, Prayogi itu satu, Samadyaning berarti 9 dan Siniwi (didudukkan) juga berarti satu. Jadi, ‘ngesti-prayogi-samadyaning-siniwi’ bernilai 8-1-9-1, atau 1918 Masehi. Prasasti yang di sisi kanan bertuliskan Bale Agoeng 1918. Kedua prasasti itu menunjukkan jika Bale Agung didirikan pada masa kolonial Belanda.

Prasasti Bale Agung 1
Prasasti Bale Agung 2

 

 

 

      Bangunan ini memiliki nilai sejarah, terutama dalam proses penyatuan wilayah Adikarto dan Kulon Progo. Pada saat proses penyatuan wilayah Adikarto dengan Kulon Progo, gedung Bale Agung dijadikan sebagai lokasi penandatanganan kesepakatan penyatuan kedua wilayah tersebut.