Masalah kesehatan sudah mendapat perhatian khusus pada masa pemerintahan Hindia Belanda di wilayah Kota Yogyakarta. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa apotek sebagai sarana penunjang kesehatan, di antaranya Apotek Juliana yang didirikan pada tahun 1865. Pada dinding gevel atau gable bagian depan apotek tersebut dahulu terdapat tulisan ANNO 1865 Chemis Druggises, Apotheek J. Van Gorkom & Co. Tulisan itu menandai tentang tahun pendirian, nama apotek, dan perusahaan yang menaunginya.

      Pada masa kemerdekaan, tulisan nama apotek di dinding depan tersebut diganti menjadi Apotek Kimia Farma Cabang Yogyakarta. Sekarang bangunan ini beralih fungsi menjadi waralaba Indomaret. Bangunan ini berdenah huruf L terdiri atas dua lantai menghadap ke timur. Bangunan berarsitektur indis dan gaya arsitektur seperti ini lazim menjadi salah satu landmark kota. Di Yogyakarta arsitektur indis banyak bermunculan seiring dengan pertumbuhan pemukiman – pemukiman baru yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda.

       Bangunan pada bagian depan lantai dua tanpa pintu, hanya terdapat dua jendela dengan empat daun. Di atas jendela terdapat mahkota bersusun empat. Tangga untuk naik ke lantai atas terbuat dari jati yang di ujung atas tangga terdapat balkon terbuat dari pagar kayu.

      Atap berbentuk limasan dengan kemiringan yang tajam, dan berbahan genteng. Terdapat gable di atap yang dimodifikasi dengan bentuk lengkung di bagian atas dan tepi.