BPCB Sumatera Barat Lakukan Survei dan Pendataan terhadap temuan Bungker di Jorong Saruaso Barat, Nagari Saruaso, Kec. Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Keberadaan bungker ini sebetulnya sudah lama diketahui, hanya saja sebelumnya kondisinya tertimbun tanah dan diduga tidak banyak yang tersisa dari bungker ini. Pada beberapa waktu lalu, masyarakat dan melakukan pembersihan terhadap lokasi bungker ini, yang kemudian memperlihatkan sebagahagian besar dari bangunan bungker tersebut.

Berdasarkan laporan dari masyarakat sekitar, BPCB bersama tim teknisnya melakukan survei dan pendataan di sekitar lokasi (Kamis, 7 Nov 2019). Penelusuran dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap adanya dugaan tinggalan terkait keberadaan bungker yang masih tersisa. Setalah dilakukan penelusuran ditemukan 3 buah bungker, dua diantaranya telah memperlihatkan sebagaian besar bangunannya dan berada tidak jauh dari jalan raya. Satu lainnya ditemukan sekitar 200 m dari bungker lainnya, namun sebagian besar masih tertimbun oleh tanah, dan hanya memperlihatkan bagian yang diduga sebagai fentilasi bangunan. Selain mendapati 3 bungker tersebut, juga ditemukan parit-parit tanah yang diduga sebagai jalur penghubung bungker ataupun parit perlindungan.

Adanya temuan bungker dan parit-parit perlindungan ini menambah khasanah cagar budaya yang ada di Kabupaten Tanah Datar.  Melihat keletakkan bungker-bungker inipun berada di posisi yang cukup strategis untuk memantau musuh yang datang ataupun sebagai pertahanan. Bungker ini dahulu digunakan sebagai pertahanan oleh tentara jepang. Selaian di anagari saruaso, di Kabupaten Tanah Datar, bungker  seperti ini juga ada di Kecamatan Salimpaung dan Ludai.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat berusaha mengumpulkan informasi tentang bungker tersebut, baik dari sisi latar sejarah, arkeologis, ukuran, maupun melakukan perkeman data foto. Dari hasil pendataan tersebut diharapkan akan mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat pula, melihat perbandingan dengan keberadaan bungker lainnya, bungker di tempat ini cukup potensial. Sehingga jika memungkinkan dijadikan sebagai cagar budaya. Kendati demikian saat ini masih membutuhkan pengkajian lebih lanjut.