Rumah ini mulai dibangun pada tahun 1915 dan selesai pada tahun 1918, oleh saudagar yang terpandang pada masa itu yakni Karnalis St.Pangeran. Rumah ini berarsitektural kolonial. Dari mulai pagar rumah yang mempunyai ornamen kerawang,  di atas setiap pintu rumah dengan stiliran gambar mahkota ratu Belanda, pintu dan jendela tinggi dan langsing, dinding dari kayu, lantai keramik dari Italia, serta atap berbentuk bungkus nasi.

Dari segi kesejarahan perang kemerdekaan, rumah ini berjasa pula di dalam partisipasinya terhadap para pejuang kemerdekaan, yaitu sebagai tempat pengungsian dan rapat khusus sekitar tahun1945, demikian juga pada masa pergolakan G30 S PKI tahun 1965.

Bentuk rumah empat persegi panjang dengan pintu tepat berada di tengah, berjumlah 5 buah yaitu pintu depan, serta 3 buah pintu berjajar ke belakang sampai ke dapur. Ruangan terbagi dalam ruangan tamu sisi depan dan 4 kamar, masing-masing dua buah di kanan kiri pintu/lorong tengah ruangan, serta ruangan dapur di sisi belakang. Ruangan dapur ini telah mengalami perombakan karena roboh pada saat gempa bumi tahun 1926.