Hoofdkantoor van de Steenkolenmijn Ombilin atau Kantor Perusahaan Penambangan Batu Bara Ombilin Di  Sawahlunto dibangun pada tahun 1916. Dikenal juga dengan nama Kantoor Ombilin Minjnen (Kantor Perusahaan Tambang Batu Bara Ombilin). Masa pendudukan Jepang 1942, gedung ini juga pernah ditempati perusahaan Hokakaido  and Steamship Co. Ltd anak perusahaan Mitsui Company sebagai pengelola tambang batu bara Ombilin di Sawahlunto atas izin pemerintah Jepang.

Masa kemerdekaan dan berdirinya Negara Republik Indonesia, tambang batu bara Ombilin diambil alih Pemerintah Indonesia. Selama masa Republik Indonesia gedung penyelenggaraan administrasi pertambangan Ombilin telah menjadi tempat penyelenggara aktivitas oleh:

  1. Perusahaan Negara Tambang Batu Bara Ombilin (PN. TBO) hingga berstatus PERSERO di Tahun 1980. Kemudian berubah menjadi
  2. Perusahaan Umum (PERUM) Tambang Batu Bara Ombilin tahun 1984. Perusahaan Umum Tambang Batu Bara kembali di gabungkan dengan
  3. Tambang Bukit Asam berdasarkan Peraturan tahun 1990
  4. PT. Bukit Asam ini masih berlangsung sampai sekarang

Dari segi arsitektur, bangunan ini kental dengan gaya kolonialnya. Hal itu dapat dilihat dari struktur dinding bata dan beton yang tebal. Ukuran jendela dan pintu relatif besar/lebar dan tinggi. Sisi depan, pada bagian tengah bangunan terdapat struktur menyerupai menara (tower) yang berdiri cukup tingi. Pada bagian ini pula terdapat jam sebuah jam penanda waktu.

Penulisan angka romawi (IIII)  khas penulisan Belanda untuk menunjukkan jam 4 (empat) tidak seperti lazimnya angkaromawi IV. Bangunan telah mengalami renovasi, atap bangunan yang terbuat dari genteng dan lantai tegel putih. Sebuah dokumentasi foto lama bangunan mengambarkan bagian atap terdapat dormer khas bangunan kolonial Belanda khususnya di Sawahlunto. Dormer sebagai ventilasi udara ini sudah tidak tampak. Meski demikian perubahan perubahan yang terjadi belum begitu banyak dan tidak signifikan terhadap ciri dan identitas bangunan ini.