Makam Sultan Ahmad terletak di jalan Pantar  ± 200 m dari kompleks Marhum Bukitbatu. Menurut sejarah Sultan Ahmad adalah putera Sultan Mahmud di Malaka. Ia merupakan pemimpin perang Melayu yang sangat berani menentang Portugis di Malaka, dan meninggal di Bintan sekaligus dijadikan basis kekuatan kerajaan Melayu Malaka setelah dikalahkan Portugis tahun 1511.

Lokasi Makam Sultan Ahmad pada masa Kerajaan Bentan disebut dengan Kota Kopak, dan merupakan kedudukan Sultan Ahmad. Setelah jatuhnya Kerajaan Bentan Kota Kopak hanya merupakan kedudukan Batin (setingkat Kepala Desa). Pendapat lain mengatakan bahwa, Kopak merupakan tempat kedudukan Sultan Mahmud Syah I. Dari Kopak inilah Sultan Mahmud Syah I mengkonsolidasikan kekuatan antara kerajaan-kerajaan yang masih tunduk kepada Sultan Mahmud Syah I, dan menyusun strategi balasaan kepada Portugis.

Makam Sultan Ahmad berada di tengah dekat dengan pemukiman penduduk. Dikelilingi oleh kebun karet penduduk. Makam telah diberi cungkup dengan atap seng. Makam tidak memiliki jirat, dengan ukuran panjang 340 cm dan lebar 175 cm. Nisan makam terbuat dari batu andesit yang telah mengalami pengerjaan. Nisan makam sudah berorientasi utara-selatan. Nisan bagian kepala dan kaki memiliki ukuran yang sama dan motif hias yang sama. Pada nisan kepala dan kaki terdapat motif hias. Bentuk nisan berbentuk stele dengan puncak berbentuk kelopak bunga. Pada bagian kaki nisan terdapat hiasan berbentuk flora (bunga), pada bagian badan terdapat hiasan kaligrafi arab yang berisi kalimat syahadat “lailahhaillalah Muhammadarasulullah”.