Sejarah mengenai tokoh Umar Usman diperoleh dari prasasti yang terdapat di dalam kompleks makam ini, tepatnya berada di sisi selatan makam Umar Usman. Disebutkan bahwa KH.Umar Usman (1912-1989) adalah seorang perintis kemerdekaan RI yang lahir di Teluk Kuantan 15 Februari 1912. Oleh karena perjuangannya tersebut, beliau telah beberapa kali keluar masuk penjara.

Tahun 1931 dipenjarakan oleh Belanda di Yogyakarta selama 2,5 tahun.

Tahun 1934 dipenjarakan oleh Belanda di Padang selama 2,5 tahun.

Tahun 1937 dipenjarakan oleh Inggris di Singapura dan Kuala Lumpur.

Tahun 1942 dikeluarkan Jepang dari penjara Inggris di Singapura.

Tahun 1945-1949 membentuk lascar dan badan perjuangan untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Beliau dipercaya menjadi Komandan Militer Riau Selatan serta menjadi Bupati Militer Indonesia pada Agresi ke-2 tahun 1942 yang saat itu ibukota daruratnya berada di Lubuk Ambacang.

Lokasi makam ini terletak di sisi jalan raya. Secara keseluruhan, makam ini telah mengalami perubahan, yaitu penambahan keramik pada lantai dan jirat makam serta gapura pada pintu masuk. Makam ini merupakan makam tunggal yang sekeliling lantainya telah diberi keramik dan diberi pagar tembok keliling. Jirat makam terbuat dari keramik yang dibentuk berundak. Makam ini memakai nisan yang di bagian kepalanya (sisi utara) terdapat replika bambu runcing dari bahan besi dan diberi warna cat kuning. Di depan jirat, bagian selatan terdapat prasasti terbuat dari beton yang dibentuk seperti pohon besar yang terpotong. Prasasti tersebut berisi uraian tentang perjuangan Usman Umar dan peresmian pemugaran makam.