MAKAM NINIAK JANGGUK ITAM

Kubur Niniak Jangguk Itam yang berada di Nagari Talang Tangah, Kecamatan  Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat merupakan tinggalan arkeologi yang mengandung unsur tradisi budya prasejarah dan Islam. Unsur budaya prasejarah yang terlihat pada tinggalan tersebut adalah adanya batu sandar (tahta batu) yang mengelilingi kubur, penggunaan nisan berbentuk menhir, dan fungsi kubur tersebut bagi masyarakat sekitarnya.

Berdasarkan aspek fungsinya, maka kubur tersebut merupakan punden bagi masyarakat sekitarnya. Ziarah di kubur ini dahulu sering dilakukan masyarakat karena ada anggapan dan kepercayaan masyarakat sekitarnya bahwa tokoh Niniak Jangguk Itam mempunyai kekuatan gaib yang dapat memberikan keselamatan dan berkah bagi masyarakat sekitar. Kegiatan ziarah bersama pada lokasi kubur ini biasanya berlangsung satu kali setahun pada setiap menjelang bulan ramadhan.

Unsur budaya Islam yang tampak pada kubur ini antara lain menyangkut orientasi kubur, tokoh yang dimakamkan dan pengembang agama Islam. Nama sebenarnya Haji Muhammad Jamil alias Samiak yang kemudian lebih dikenal dengan nama Tuanku nan Bajangguk Itam atau Niniak Jangguk Itam. Menurut informasi dari masyarakat, tokoh ini lahir pada tahun 1505 M dan meninggal pada tahun 1610 M.

Lebih lanjut cerita yang berkembang di masyarakat sekitarnya, konon dahulu ia pergi bersemedi ke goa di Gunung Marapi. Oleh sejumlah pengikutnya yang berada di Talang Tangah ia dikabarkan meninggal di dalam Goa. Pada hari yang bersamaan, sejumlah pengikutnya yang berada di Lintau Buo datang ke Talang Tangah dan mengabarkan bahwa ia meninggal di Lintau Buo. Pada waktu yang bersamaan pula, Niniak Jangguk Itam tiba-tiba muncul di Talang Tangah. Melihat keanehan demikian maka salah satu pengikutnya ada yang bertanya tentang kejadian yang sebenarnya. Niniak Jangguk Itam kemudian menjawab sambil menunjuk ke ujung tanjung, bahwa di sanalah makamnya. Setelah menunjukkan makamnya kemudian menghilang (muksa) begitu saja. Sejak saat itulah maka ujung tanjung tersebut dianggap keramat dan merupakan makam (kubur) Niniak Jangguk Itam.

Lepas dari kebenaran cerita yang berkembang tersebut di atas, lokasi makam (kubur) Niniak Jangguk Itam memang berada di ujung sebuah lahan yang membentuk seperti tanjung. Sebelah utara, timur, dan selatan lahan ini merupakan lahan yang lebih rendah dan membentuk tebing yang curam dengan tanah tanjung tempat keberadaan kubur Ninik Jangguk Itam.

Situs tempat keberadaan makam tersebut berbentuk bidang trapesium. Kubur dan tatanan batu punden yang berukuran 7,5 m x 6,3 m dan tinggi sekitar 80 cm berada di tengah-tengah situs. Cungkup makam berukuran panjang 3,3 m, lebar 1,5 m, dan tinggi 2,5 m. pada tepi sisi timur, utara, barat, dan selatan terdapat batu-batu sandar sebanyak 20 buah. Batu sandar ini ukurannya bervariasi antara 25 sm – 81 cm, sedangkan lebarnya berkisar antara 30 sm x 80 cm.