Akses ke situs sangatlah mudah, baik melalui jalan darat maupun jalan air (Sungai Siak). Keletakan situs ini sangat mudah dicari. Hal ini karena bangunan ini termasuk bangunan purbakala yang terkenal di Kota Siak. Secara spasial, situs ini terletak di perkotaan dan dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Siak.

Kelenteng ini dibangun tahun 1871, sebagaimana pertanggalan yang tertera diatas pintu masukKelenteng. Angka tahun ini menunjukan bahwa Kelenteng ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Assyaidis Syarif Kasim Abduljalil Syaifuddin (Sultan Syarif Kasim I) yang memerintah pada tahun 1864-1889. hal ini menunjukkan bahwa pada masa pemerintahan Sultan Syarif Kasim I (Abad 19) sudah terdapat komunitas orang china di Siak.

Secara arkeologis, kelenteng Hock Sing Kiong merupakan bangunan keagamaan yang mempunyai keunikan dan kelangkaan dalam hal bentuk (arsitektur), bahan, teknologi, pengerjaan, dan ragam hias yang dipakai. Oleh karena itu, keberadaan Hock Sing Kiong mempunyai nilai yang sangat penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

Kelenteng Hock Sin Kiong terletak di sudut timur Kota Siak. Kelenteng yang dibangun pada tahun 1871 ini menjadi saksi biksu keberadaan komunitas Tionghoa (Cina) di Kota Siak sejak masa kejayaan Kerajaan Siak. Sampai sekarang bangunan ini masing berfungsi sebagai sarana peribadahan warga Tionghoa di kota Siak sehari-hari. Oleh karena itu, wajar jika kondisi bangunan ini cukup terawat. Apalagi terdapat seorang petugas khusus (Aliong, 22 tahun, penjaga kelenteng) yang siap melayani pengunjung dan menjaga kebersihan keleteng.