Pantai Barat Sumatera menyimpan sejarah tentang keberadaan kesultanan Indrapura yang tepatnya berlokasi di Kabupaten Pesisir selatan, Provinsi Sumatera Barat. Keberadaan kesultanan Inderapura memiliki hubungan yang erat dengan keberadaan kerajaan Minangkabau. Selain itu, lokasi kesultanan Inderapura berada di keletakkan yang strategis. Kesultanan Inderapura juga dikabarkan memiliki hasil bumi yang melimpah sehingga menjadi incaran bagi kekuatan politik pada masanya. Inderapura yang dimaksud wilayahnya terletak di kesatuan administratif Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Dalam penelusuran tentang keberadaan dan kebesaran Kesultanan Inderapura maka dibutuhkan adanya dukungan sumber-sumber dan bukti sepeninggal dari kerajaan ini. Terdapat beberapa benda peninggalan kerajaan yang masih tersimpan oleh pewaris dari keturunan kesultanan Inderapura. Selain itu, tentunya terdapat bukti-bukti lain yang dapat ditelusuri dan di kuatkan sebagai sebuah bukti yang memiliki nilai sejarah yang patut untuk dilindungi dan dilestarikan keberadaaanya. Oleh sebab itu, salah satu tugas penting dalam menyimpan bukti sejarah ini adalah melakukan pendataan terhadap bukti-bukti tersebut untuk dilakukan pencatatan, penggalian informasi, dan melakukan analisis terhadap bukti tersebut untuk mendapatkan kemungkinan adanya suatu temuan sejarah yang lebih lengkap.
Pesisir pantai dijadikan sebagai pusat lalu lintas perdagangan dan pusat keberadaan Kesultanan Inderapura. Berbagai barang komoditi dan peralatan perdagangan beserta transportasi diduga tersebar diwilayah tersebut. Hal ini dukuatkan dengan begitu kuatnya kependudukan Belanda pada masa pemerintahan kolonial diwilayah tersebut, terutama jika ditemukan bukti adanya tinggalan kapal belanda.
Dengan melihat latar sejarah dari Kesultanan Inderapura, maka pantaslah untuk dilakukan penelusuran mengenai bukti-bukti kesultanan Inderapura. Kesultanan Inderapura yang memiliki kejayaan dari hasil komoditinya memperkuat adanya bukti-bukti mengenai hunbungan kesultanan dengan dunia luar. Salah satunya ialah hubungan Inderapura dengan Kerajaan Aceh serta masa kependudukan Belanda di wilayah tersebut, lokasinya yang dekat dengan pesisir maka asumsi mengenai keberadaan tinggalan maritim juga layak untuk dikemukakan.
Kabupaten Pesisir selatan sebagai bagian dari Kebudayaan Minangkabau menyimpan banyak potensi cagar budaya. Potensi cagar budaya ini sebagai telah didata oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau. Dalam Survey dan pendataan cagar budaya di Kabupaten Pesisir Selatan yang dilaksanakan atas kerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau pada November 2015 diperoleh 7 situs cagar budaya dan 42 benda cagar budaya yang baru.

makam sultan malafarsyah

makam Sultan Malafarsyah (Dok. BPCB Batusangkar)

 

shipwreck

lokasi dugaan temuan kapal karam di Ampyang Perak (Dok. BPCB Batusangkar)

 

pedang inderapura

Pedang Koleksi Ahli Waris kerajaan Indrapura (Sutan Zainan Arifin) (Dok. BPCB Batusangkar)