Benteng ini terbuat dari coran batu kali dan terletak di areal PLTA Maninjau. Benteng yang dibangun oleh tentara Jepang (1942-1945) memiliki bentuk seperti kura-kura.

Ukurannya tinggi 4,1 m dan ukuran bagian  terpanjang 6,8 m dan bagian terlebar 9,6 m. Pintu masuk dari arah Utara, berukuran tinggi 80 cm, lebar 90 cm, dan ketebalan dinding 1 m. Pada bagian dalam berupa  ruangan kosong.

Ruangan dalam dilengkapi dengan ventilasi berupa lubang kecil pada bagian bawah sebanyak tiga buah,  masing-masing pada sisi timur, barat, dan selatan masing-masing satu buah. Kondisi bangunan masih relatif baik, hanya keadaan lingkungan  dalamnya  sangat kotor, berair dan  tidak terawat.

Sekitar 50 m dari Benteng Jepang ini, tepatnya pada sisi kanan sebelum jalan simpang menuju ke areal PLTA Maninjau terdapat bangunan kedua berupa bangunan beton berbentuk setengak lingkaran  dengan tinggi sekitar 1 m, tebal dinding  50  cm dan jarak antar dua ujung sekitar 4,25 m. Bangunan ini  dilengkapi  dengan  tiga buah lubang berjarak 30 cm  dari atas. Lubang tersebut pada bagian depan besar dan semakin mengecil pada bagian dalamnya (belakang) dengan lebar lubang 45 x 25 cm. Situasi bangunan banyak ditumbuhi semak belukar. Tampaknya lingkungannya telah mengalami perubahan, karena bangunan tersebut sebagian terpendam. Bangunan  ini tidak terawat lagi oleh masyarakat sekitarnya.

Di tengah bunker 1 dan 2, dari informasi 2017 hasil pemutakhiran, terdapat barak dan dapur serta WC peninggalan Jepang. Dapur dan WC terdapat di barat barak.