BAHAN TRADISIONAL TEMBAKAU DAN CENGKEH UNTUK 
PEMBERSIHAN DAN PERAWATAN KAYU

oleh: Titin Novita Handa Puteri, S.Si

Sebagai salah negara beriklim tropis, rayap merupakan salah satu serangga perusak kayu. Di Sumatera Barat, banyak degradasi terutama disebabkan oleh rayap. Rayap memakan selulosa kayu dan membuat lubang dalam kayu, sehingga ada kayu yang pada bagian luarnya terlihat baik, sementara pada bagian dalamnya sudah rusak.

TEMBAKAU DAN CENGKEH SEBAGAI BAHAN ANTI RAYAP

Masyarakat di daerah Kudus-Jawa Tengah dan sekitarnya memiliki kekayaan budaya pembersihan dan perawatan kayu dengan tembakau dan cengkeh. Teknologi tradisional warisan nenek moyang tersebut terbukti efektif, baik secara empiris melalui kajian observasi di lapangan maupun studi laboratorium yang telah dibuktikan oleh Balai Konservasi Borobudur.

(Efektifitas tembakau dan cengkeh sebagai bahan konservan yang sudah cukup teruji sudah dipublikasikan dalam Jurnal Konservasi Benda Cagar Budaya Borobudur Vol.II No.2 Desember 2008. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur. Magelang – Jawa Tengah).

Tembakau (Nicotiana tabacum) mengandung bahan aktif alkaloid yang merupakan metabolit sekunder tanaman tembakau yang berfungsi sebagai pengawet kayu. Masuknya alkaloid ke dalam pori kayu akan meningkatkan kandungan zat ekstraktif kayu, sehingga menjadi lebih awet. Nikotin merupakan bahan aktif utama dalam tembakau.

Cengkeh (Caryophyllus aromaticus L) merupakan senyawa fenolat dengan eugenol sebagai komponen paling besar. Senyawa fenolat memiliki sifat fungisida yang mampu melindungi dari serangan mikrobiologi. Kayu yang diolesi dengan ekstrak tembakau dan cengkeh dan diumpankan kepada rayap kayu kering berpengaruh terhadap mortalitas (kematian) rayap.

APLIKASI BAHAN TRADISIONAL TEMBAKAU DAN CENGKEH

Penggunaan bahan tradisional tembakau dan cengkeh untuk pembersihan dan pengawetan kayu juga kami terapkan pada bangunan cagar budaya bahan kayu di Sumatera Barat, diantaranya : di Balairung Sari Tabek di Kabupaten Tanah Datar, Masjid Tuo Kayu Jao di Kabupaten Solok, Rumah Gadang Engku Lareh Paninjauan dan Rumah Gadang Matur di Kabupaten Agam, dan Rumah Gadang Rosma Syarif di Nagari Sumpur Kabupaten Tanah Datar.