You are currently viewing Situs Neolitik Kalumpang: Tanah Tua Leluhur Indonesia Yang Revolusioner

Situs Neolitik Kalumpang: Tanah Tua Leluhur Indonesia Yang Revolusioner

Bukti dan Jejak kehidupan ribuan tahun lampau ditemukan di Situs-situs Arkeologi yang tersebar di Kalumpang. Diantaranya yang cukup dikenal adalah Situs Bukit Kamasi dan situs Minanga Sipakko di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Sejak penemuan Situs Neolitik Bukit Kamassi oleh A.A. Cense pada tahun 1933, dan menyusul penemuan Situs Minanga Sipakko oleh H.R. van Heekeren tahun 1949, Kalumpang menjadi sangat terkenal dan masyur dikalangan arkeolog hingga saat ini. 

Situs Bukit Kamasi dan situs Minanga Sipakko menampilkan karakter khas situs neolitik murni. Memperlihatkan corak situs pertanian awal. Temuan tersebut dianggap memberikan garis tegas perkembangnan kebudayaan dari budaya yang bertahan selama puluhan ribu tahun sebelumnya. pemangku budayanya diyakini dibawa oleh penutur Astronesia, nenek moyang orang Indonesia saat ini. Komunitas dengan penggunaan teknologi peralatan yang inovatif, kehidupan yang lebih kompleks; Komunitas yang selaras dengan alam dengan bertani. Terkoneksi dengan komunitas luar. 

Kalumpang, setia pada jamanya melintasi waktu dan perubahan. Tetap dengan udaranya yang ramah, hijau pepohonan, deret pengunungan dan semilir sungai yang menenangkan. Selain subur, tanah kalumpang menyingkap cerita dari jauhnya ramai perkotaan. Bagaimana sejak ribuan tahun lalu kedatangan sebuah pelaku budaya. Penghuni yang revolusioner, leluhur yang menanamkan akar peradaban dan modernitas.