You are currently viewing Peninggalan Makam Makam Kuno di Kabupaten Soppeng Sebagai Monument Sejarah Islam

Peninggalan Makam Makam Kuno di Kabupaten Soppeng Sebagai Monument Sejarah Islam

Islam adalah bagian dari fase sejarah di Kabupaten Soppeng. Sebagaimana tercatat dalam Lontarak Attoriolonna Luwu, masuknya Islam di kabupaten Soppeng sekitar tahun 1607 masehi, pada masa pemerintahan Datu Soppeng 14, Beoe’, yang merupakan raja pertama di Kedatuan Soppeng yang memeluk agama Islam. Proses Islamisasi kedatuan Soppeng sendiri bersama dengan beberapa kerajaan bugis lainnya di Prakarsai oleh kerajaan Gowa, pada masa pemerintahan Sultan Alauddin. 

Histiografi Islam di Soppeng telah meninggalkan sejumlah makam kuno yang megah dengan tipe makam dan nisan yang variatif serta kaya akan ragam hias. Beberapa diantaranya memiliki inskripsi atau tulisan aksara Arab dan Lontarak. Peniggalan makam kuno Islam di Kabupaten Soppeng masih dapat kita temukan di Kompleks Makam Raja raja Soppeng Jerra Lompoe, Jerra Caddi’e dan Kompleks Makam Syekh Abdul Madjid di Bila. Makam Jennae dan Makam Pattojo di Liliriaja, Makam Kalllokoe Watu, Makam Petta Jangko dan Kompleks Makam Datu Mario di Marioriwawo. Peniggalan makam makam kuno Islam ini adalah warisan Cagar budaya bernilai penting. Sebagai suatu buah dan bukti sejarah dalam konteks masuk dan berkembangnya agama Islam di Kabupaten Soppeng. 

 

*tulisan ini telah dipublikasikan pada Pameran Misteri Lembah Walennae, di Halaman Villa Yuliana, Kabupaten Soppeng, Agustus 2019