You are currently viewing PENCANANGAN ZONA INTEGRITAS BPCB SULSEL MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI

PENCANANGAN ZONA INTEGRITAS BPCB SULSEL MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI

Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan menggelar Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi pada Senin (15/6) pukul 10.00 wita secara daring, di Aula Gedung I Komp. Fort Rotterdam Jl. Ujung Pandang No. 1 Makassar. Kegiatan ini diinisiasikan oleh Kepala BPCB Sulsel, Drs. Laode Muhammad Aksa, M.Hum beserta unsur pimpinan di lingkungan BPCB Sulsel sebagai salah satu institusi pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan masyarakat di Bidang Cagar Budaya.

Deklarasi Zona Integritas Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBK/WBBM) merupakan pernyataan kebulatan tekad seluruh pegawai untuk terus melakukan perubahan dalam rangka mewujudkan pemerintah yang bersih dari KKN dan birokrasi yang melayani masyarakat.

“Zona Integritas adalah predikat yang diberikan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan yang berkomitmen untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan bebas dari korupsi serta melayani dengan sepenuh hati. Atas prestasi tersebut, pada hari ini tanggal 15 Juni 2020 saya mencanangkan Zona Integritas bagi Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan” kata Kepala BPCB Sulsel Drs. Laode Muhammad Aksa, M.Hum dalam sambutannya

“Momentum ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Purbakala ke-107, saatnya para purbakalawan bercermin kembali bagaimana perjalanan sejak berdirinya institusi pelestarian cagar budaya selama lebih dari satu abad lalu, apa yang telah diberikan kepada masyarakat. Untuk beradaptasi dengan kondisi sosial di era teknologi dan industry 4.0, BPCB Sulsel menyadari pentingnya mentranformasi diri agar dapat tetap eksis berperan dalam membangun bangsa dan negara. Dengan pencanangan ZI WBK-WBBM ini, tantangan sebenarnya baru saja dimulai, dan keberhasilannya akan ditentukan oleh konsistensi menjalankan perubahan, peningkatan kemampuan inovasi seluruh jajaran pegawai, serta dukungan penuh dari seluruh unsur masyarakat”.

“Saya berharap dengan deklarasi Bersama melalui Pencanangan Zona Integritas ini, bukanlah menjadi slogan semata, melainkan bukti nyata, keseriusan dan komitmen dari segenap Aparatur Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan, kita wujudkan tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik dengan peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta peningkatan pelayanan publik” lanjut kepala BPCB Sulsel.

“Penunjukkan sebagai satker menuju ZI WBK ini  merupakan penghargaan kepada kami seluruh staf dan pimpinan BPCB Sulsel. Oleh karena itu kami menindaklanjuti dengan komitmen sesuai  langkah-langkah kerja yang ditentukan yang diawali dengan  melalukan pencanangan yang kita hadiri bersama sama pada hari ini” lanjut Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPCB Sulsel Drs. Mohammad Natsir, M.Pd dalam sambutan singkatnya.

Niat untuk berubah dan maju tidaklah cukup dan dipastikan tujuan tidak akan terwujud tanpa dukungan masyarakat. Untuk itu sebagai langkah awal kegiatan pencanangan ini dipublikasikan secara luas, meskipun harus dibatasi secara fisik, agar masyarakat mengetahui dan terus memberi dukungan. Selain dihadiri oleh 100 pegawai BPCB Sulsel, deklarasi ini diikuti pula oleh masyarakat melalui media daring via Zoom Meeting sebanyak 32 orang, dan channel Youtube sebanyak 318 orang.

Setelah pencananggan ini kami akan menyusun program sebagai acuan dalam pembangunan ZI WBK di lingkungan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan dan segera membentuk tim pembangunan ZI WBK-WBBM serta menyusun program-program perubahan yang akan dijalankan dengan harapan terus berubah ke arah yang lebih baik dalam melayani. BPCB Sulsel “Malu Korupsi, Tulus Melayani”

F A F